Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 4 Februari 2023, Memberitahukan KepadaNya Semua yang Mereka Kerjakan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul dan Memberitahukan KepadaNya Semua yang Mereka Kerjakan dan Ajarkan

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/Komisi Komsos K Padang
Ilustrasi Yesus dan murid-murid pergi ke tempat sunyi. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul dan Memberitahukan KepadaNya Semua yang Mereka Kerjakan dan Ajarkan (...renunciaverunt ei omnia, quae egerant et docuerant).

RP. Kons Beo menulis Renungan HarianKatolik ini dengan merujuk  bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 13:15-17.20-21, dan bacaan Injil Markus 6:30-34; Peringatan St Isidorus dr Pelisium, St Jane Valois, St Yohanes dr Brito, St Yoseph dr Leonissa.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 4 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

PERUTUSAN DALAM TUHAN ITU TERASA DAN TERLIHAT

Semua yang diperbuat para murid akhirnya kembali berpusat pada Yesus, Sang Guru. Bukankah Yesus, Guru dan Tuhan yang mengutus mereka?

Para murid 'tak mau lupa diri' sekiranya Yesus, Tuhan dan Guru, bukanlah Pokok serentak isi dari perutusan mereka.

Bisa terjadi pula, berkisah tentang perutusan itu adalah momentum saling mendengar dan meneguhkan di antara para murid. Mereka tak pernah berjalan sendiri dalam perutusan. Tetap selalu ada sesama di jalan perutusan yang sama.

Bagaimana pun, pada saatnya, Yesus mengajak para murid ke tempat sunyi. Kata Yesus agar mereka 'sendirian dan beristirahat sejenak' (Mrk 6:31).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 4 Februari 2023, Mempersembahkan Hidup

Mari kita andaikan saja ajakan Yesus itu punya maksud lain pula. Jangan-jangan masing-masing murid itu:

-terlalu bersemangat aksi perutusan. Dan lalu lupakan alam keheningan.

-terlalu membanggakan apa yang dikerjakan dan diajarkannya, dan sampai merasa berhak sekali merendahkan yang lain. Yang dianggap gagal dan 'tak ada apa-apanya.'

-kesempatan itu dipakai untuk berkisah demi pencitraan diri sendiri yang selalu serba OK. Iya, selalu luar biasa dan punya nama besar.

Tetapi, Yesus memang mesti undang kita pula ke tempat sunyi. Untuk melepaskan segala 'kegaduhan dan kepanikan' dari apa yang kita buat dan ajarkan. Sebab, selalu ada momentum ilahi di mana sesungguhnya Allah-lah yang memberi pertumbuhan. Dan itulah yang terpenting (1Kor 3:6-7).

Sebab, kita bisa tergoda untuk menghitung sekian besarnya jasa, dan betapa hebat dan berhasilnya perutusan yang dijalani ini. Dan betapa tepatnya pula kita pada 'ladang kerja tertentu.' Wah, terkadang arogansi perutusan itu sungguh tak samar-samar lagi.

Tetapi, biarlah perutusan itu selalu dalam kekecilan, keterbatasan, kekurangan, kelemahan, dan kesederhanaan hati. Agar ia tetap terasa dan terlihat. Dan semuanya ada di dalam harapan akan Tuhan sendiri. Dan demi kebaikan sesama.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Sabtu 4 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Ibrani 13:15-17.20-21

"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, marilah kita, dengan perantaraan Yesus, senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

Di samping itu janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka menjaga keselamatan jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggungjawab atasnya.

Dengan sikap kita yang demikian mereka akan melakukan tugasnya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Oleh darah perjanjian yang kekal, Allah damai sejahtera, telah menghidupkan kembali Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita.

Semoga Allah memperlengkapi kalian dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya.

Dan semoga Ia mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, berkat Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 23:1-3a.3b-4.5.6

Refr. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.

2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.

3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.

4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 10:17

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Bacaan Injil: Markus 6:30-34

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

Inilah Injil suci menurut Markus:

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus.

Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved