Breaking News

Pilpres 2024

Dedi Kurnia Syah Meramal: PDIP akan Kalah Kalau Golkar Bakal Gabung dengan Partai NasDem

Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO meramalkan kekalahan PDI Perjuangan kalau Partai Golkar akan bergabung dengan NasDem di Pilpres 2024.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BAKAL KALAH - Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO memprediksi, PDI Perjuangan bakal kalah kalau nantinya Golkar bergabung dengan NasDem. Di Koalisi Perubahan Golkar berpeluang usung Cawapres mendampingi Anies Baswedan. 

POS-KUPANG.COM - Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO ( Indonesia Political Opinion ) meramalkan kekalahan PDI Perjuangan kalau Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ) nantinya bergabung dengan Partai NasDem.

Prediksi itu mengemuka pasca Surya Paloh melakukan manuver politiknya dengan menemui Presiden Jokowi di Istana Negara dan menemui pula Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar.

Bahkan, di hadapan Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai NasDem tersebut malah mengutarakan niatnya untuk menemui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Menurut Dedi Kurnia Syah, manuver Partai NasDem itu semacam alarm bagi PDIP. Bahwa saat ini NasDem sedang memamerkan aksi balasan setelah mendapat tekanan terkait deklarasi Anies Baswedan jadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca juga: Surya Paloh Sebut, NasDem Kemungkinan akan Bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu

Tekanan yang dialami NasDem selama ini, adalah ancaman reshuffle kabinet gegara partai pengusung Jokowi-Maruf Amin tersebut mendeklarasikan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

"Jadi, pertemuan NasDem dan Golkar itu semacam alarm dan aksi balasan dari tekanan dari PDIP pasca deklarasikan Anies."

MANUVER NASDEM - Agung Baskoro menilai bahwa kunjungan Surya Paloh ke markas Partai Golkar merupakan bagian dari manuver politik Partai NasDem untuk mempercepat deklarasi Anies Baswedan jadi calon presiden.
MANUVER NASDEM - Agung Baskoro menilai bahwa kunjungan Surya Paloh ke markas Partai Golkar merupakan bagian dari manuver politik Partai NasDem untuk mempercepat deklarasi Anies Baswedan jadi calon presiden. (POS-KUPANG.COM)

"Apalagi selama ini, PDIP paling gencar menyuarakan reshuffle kader NasDem dari Kabinet Indonesia Maju," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Kamis 2 Februari 2023.

Faktor itu jualah yang membuat Dedi Kurnia Syah menduga kalau Partai NasDem kini membangun kekuatan untuk melawan dominasi PDIP di pemerintahan Presiden Jokowi.

"Manuver NasDem meminta dukungan Golkar itu sekaligus galang kekuatan untuk lawan dominasi PDIP, baik dominasi di Pemilu maupun di kabinet," ucap Dedi.

Dengan demikian, lanjut Dedi, peluang kekalahan PDIP semakin menguat di Pemilu 2024, terlebih-lebih kalau Partai Golkar masuk ke gerbong Koalisi Perubahan yang dimotori NasDem.

"Jika ada kesepakatan dan Koalisi Perubahan mendapat tambahan Golkar, maka peluang kekalahan PDIP menguat, meski Jokowi selalu hadir di tengah-tengah PDIP," ujarnya.

Menurut Dedi, pertemuan Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto itu membuka peluang bagi Partai Golkar untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Bahkan, kata dia, Partai Golkar dimungkinkan memiliki peluang menjadi calon wakil presiden pendamping Anies kalau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum punya tokoh potensial di skema calon presiden.

"Dengan porsi suara di kabinet saat ini, Golkar dimungkinkan miliki peluang menjadi cawapres dari Anies," ucap Dedi.

Baca juga: Airlangga Hartarto Telepon: Kalau Zulhas Sudah Pulang, KIB akan Bergerak Tetapkan Nama Capres

Karenanya, Dedi menilai itulah alasan Surya Paloh mengatakan lebih prioritas ketemu Partai Golkar ketimbang Demokrat dan PKS.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved