Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 1 Februari 2023, Lalu Mereka Kecewa dan Menolak Dia

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Lalu Mereka Kecewa dan Menolak Dia (Et Scandalizabantur in Illo).

Editor: Agustinus Sape
Youtube/Cahaya Iman Katolik
Ilustrasi Yesus tampil di hadapan orang-orang di kampung asalnya Nazareth. Tapi mereka kecewa dan menolak Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di kampung halamannya, antara sanak saudaranya dan dalam keluarganya sendiri.” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Lalu Mereka Kecewa dan Menolak Dia ( Et Scandalizabantur in Illo).

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 12:4-7.11-15, dan bacaan Injil Markus 6:1-6, Peringatan Santa Asclepiades, Santa Brigitta, Santa Pionius, Santa Veridiana.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 1 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ditolak Namun Tak Pernah Boleh Menolak 

Tuhan ditolak di tempat asal-Nya. Itu karena semua pada tahu latar keluarganya. Sederhana dan mungkin saja Bapa Yosef kurang berpengaruh dan kurang tenar pula. Bagaimana mungkin semua kehebatan itu bisa didapatkanNya?

Orang sekampung tak hendak ikut berbangga bersama Yesus. Bahwa yang luar biasa bisa nampak dan datang dari lingkungan mereka. Dan bahwa kini, saat Ia kembali ke kampung halamanNya, semua tak sanggup menyambutNya. Walau berbuat baik dan tak ada aneh dan erornya, toh Tuhan sungguh ditolak.

Jika kita ditolak? Maafkan para penolak itu. Barangkali mereka salah mengira tentang kita. Itulah keterbatasan mereka dalam mengenal kita lebih jauh. Kita bisa saja ditolak sebatas rasa yang bukan-bukan.

Tetapi, ketika kita ditolak? Ada baiknya segeralah kita tahu bahwa kita bukanlah segalanya. Itu karena kita miris dalam sikap dan gerak laku. Kita punya kekurangan, kelemahan dan keterbatasan. Dan itu tak sanggup dipikul oleh sesama.

Tak usahlah maen tuduh sana-sini bahwa kita tak punya tempat di hati sesama. Tinggal pulanglah saja pada diri sendiri, dan bercakap-cakaplah dengannya. Dan pasti kita bakal temukan alasan: kenapa kah sesama berat untuk menerima atau menolak kita? Tak usah salahkan kiri-kanan.

Bagaimana pun, bila ditolak, jika kita memang tak punya tempat di hati sesama, hati injili mengajarkan kita untuk tak berbuat serupa. Hilang lenyapkan gelagat hati untuk balas menolak sesama.

Tetaplah tulus untuk membuka diri dengan segenap hati bagi sesama. Iya, termasuk buat mereka yang menolak itu. "Berilah berkat dan doakan semuanya..." Itulah tanda kita tak menolak siapa pun.

Bukankah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. Amin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved