KKB Papua

Aksi Brutal KKB Papua, Tembak Pemilik Bengkel di Distrik Sugapa Intan Jaya

Aksi brutal KKB Papua kembali terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin 30 Januari 2023.

Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Anggota TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. KKB Papua pimpinan Eudius Kogoya menyerang pemilik bengkel di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin 30 Januari 2023. 

POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin 30 Januari 2023.

Seorang warga sipil dilaporkan ditembak KKB Papua di bagian punggung. Korban merupakan pemilik bengkel otomotif.

Peristiwa penembakan terjadi pada Senin siang. "Ada penembakan di Distrik Sugapa, korban berinisial S tertembak di punggung," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura.

Namun Faizal Ramadhani belum dapat menjelaskan kronologi kejadian karena terkendala jaringan telekomunikasi.

Menurut Faizal Ramadhani, penembakan terjadi sekitar pukul 14.30 WIT. Korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke Puskesmas Sugapa.

"Korban dalam keadaan sadar dan dirawat di Puskesmas," katanya.

Faizal Ramadhani menyebutkan, korban adalah pemilik bengkel di Distrik Sugapa dan belum diketahui apakah ia akan dievakuasi ke Nabire atau tidak.

Baca juga: KKB Papua - Distrik Oksibil Dikuasai Musuh, Sebby: Tak Boleh Ada Kantor, Sekolah dan Toko di Pegubin

Ia memastikan pelaku penembakan adalah KKB Papua. "Sudah pasti KKB kelompoknya Undius Kogoya, tapi siapa yang tembak ini kita belum tahu," ujarnya.

Distrik Sugapa merupakan ibu kota dari Kabupaten Intan Jaya. Hingga saat ini penerbangan menjadi satu-satunya moda transportasi untuk bisa mengakses ke wilayah tersebut.

Distrik Sugapa hanya memiliki jaringan kelistrikan yang disediakan pemerintah daerah setempat untuk beberapa jam saja.

Jaringan telekomunikasi pun bergantung pada listrik tersebut sehingga mengikuti jam operasional pembangkit listrik milik Pemda.

Sikap Danrem JO Sembiring

Sebelumnya, Danrem 172/PWY Brigjen JO Sembiring mengancam akan menangkap anggota KKB Papua yang telah melancarkan terror di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.

Ancaman itu disampaikan menyusul kelompok separatis tersebut melancarkan aksii anarkisnya sehingga membuat warga sipil ketakutan di rumahnya sendiri.

Jenderal bintang satu ini sangat murka, karena anggota KKB Papua tak henti-hentinya melancarkan tindakan kriminal yang membabibuta di wilayah hukum NKRI.

Dalam seruannya, Brigjen JO Sembiring mengatakan akan mengejar anggota KKB tersebut dan menangkapnya dalam keadaan hidup maupun mati.

Baca juga: KKB Papua - Nelson Ondi Geram, Tindakan KKB Papua Bikin Susah Warga: Mestinya Pemda Bertindak tegas

Untuk itu, katanya, para pelaku separatis hendaknya segera menyerahkan diri sebelum diambil tindakan tegas, terarah dan terukur.

"Lebih baik menyerah sebelum kami melakukan penegakan hukum dengan tindakan yang tegas, terarah, dan terukur," tandas Danrem 172/PWY melalui keterangan tertulisnya, Jumat 13 Januari 2023.

Pria yang akrab disapa Jo itu juga meminta bantuan tokoh adat, agama, dan masyarakat agar menyampaikan pesan agar Kodap XXXV/Bintang Timur pimpinan Ananias Ati Mimin segera menyerahkan diri.

"Kita perlu bantuan para tokoh adat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat untuk meminta agar saudara-saudara kita dapat menghentikan aksi teror yang mereka lakukan dan segera menyerahkan diri," pesannya. 

Jo menegaskan, TNI dan Polri telah berkomitmen mendukung program pembangunan pemerintah hingga di wilayah terpencil.

Oleh karena itu, katanya, aksi KKB Papua yang merusak bangunan dan mengancam masyarakat tersebut agar dihentikan sekarang juga.

"Perintah pimpinan kepada kami sudah jelas, kejar dan tangkap. Ini dilakukan dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di Pegunungan Bintang," katanya.

Jenderal bintang satu itu menyebut, penegak hukum tak bisa membiarkan aksi KKB Papua terus berulang. Gangguan keamanan, kata dia, bisa berdampak terhadap kehidupan masyarakat.

"Hal ini akan berdampak pada terganggunya kegiatan masyarakat baik dalam hal pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak."

"Langkah ini dilakukan sebagai bentuk Negara hadir sampai ke pelosok-pelosok terpencil," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved