Berita NTT
Jelajah Nada Timor Gelar Showcase Hit Hanak
Acara Showcase Hit Hanak oleh Jelajah Nada Timor (JNT) merupakan bentuk pertunjukan yang berisi lima lagu yang dikemas dalam satu album.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia Mei.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Acara Showcase Hit Hanak oleh Jelajah Nada Timor (JNT) merupakan bentuk pertunjukan yang berisi lima lagu yang dikemas dalam satu album yaitu Hit Hanak atau Suara Kita oleh tim JNT.
Acara ini berlangsung di Café OCD Pantai Lasiana, Jalan Timor Raya (OCD Beach Café and Hostel), Sabtu, 28 Januari 2023
Pantauan POS-KUPANG.COM, suasana sore di Pantai Lasiana cukup menenangkan. Laut yang begitu tenang dan sunset yang perlahan mulai menunjukkan jingganya.
Tampak beberapa pengunjung sudah mulai berdatangan untuk menyaksikan performance dari Tarwis Lifani Haning yang juga dikenal dengan Shagah, dan beberapa pengunjung lainnyapun asyik berkeliling menikmati keindahan pantai Lasiana.
Baca juga: Jelajah Nada Timor: From The Timor Rhythm Brothers Become The Tielman Brothers
Adapun yang menjadi pengisi acara dalam kegiatan ini terdiri dari performer 1,2, dan 3, Tarwis Lifani Haning, Charles Thompson Suna, Yufran Luly dan beberapa anggota JNT lainnya.
Sementara pengunjung yang hadirpun bukan hanya orang muda saja, tetapi juga ada orang tua dan anak-anak.
Shagah sebagai Composer album Hit Hanak, menyampaikan bahwa tujuan dari acara ini yaitu untuk memperkenalkan budaya tradisional masyarakat yang ada di lima Kabupaten Pulau Timor.
Selain Shagah sebagai Composer, pembuatan mini album ini juga melibatkan Malysk sebagai Mixing Engineer dan Rayhan Sudrajat sebagai Producer.
Baca juga: Jelajah Nada Timor, The Brief Story Of Leko Boko Aka Bijol
Sebelum acara Jelajah Nada Timor (JNT) dimulai, Beberapa tamu undangan mengambil minuman dan jajanan yang disediakan oleh JNT di depan Cafe OCD sebagai tempat berlangsungnya acara ini.
Pada pembukaan acara, beberapa perfomer melakukan instrument performance. Lalu dilanjutkan dengan pertunjukan alat musik Klingu pola dan Kamusang oleh Charles Thompson Suna asal Semau.
Setelah pertunjukan alat music ini, Charles menjelaskan bahwa klingu pola merupakan alat music dari Semau yang terbuat dari daun lontar, dimainkan pada saat waktu subuh.
“Orang helong meyakini suara klingu pola mampu memanggil roh dari tanaman yang berkelana di malam hari. Roh tanaman tersebut harus dikumpulkan kembali di pagi hari,” ungkap Charles.
Pengisi acara selanjutnya yaitu nyanyian yang diiringi leko boko oleh Yufran Luly.
Yufran Luly mengatakan Leko boko atau nama lainnya bijol atau biola merupakan alat music petik yang berasal dari suku Dawan.
“Leko Boko terbuat dari labu hutan yag berfungsi sebagai resonansi, kayu sebagai kerangka dan badan digunakan untuk mementangkan dawai atau senar serta usus kus-kus yang digunakan sebagai bahan pembuatan dawai. Leko boko memiliki empat senar . Selain sebagai hiburan, leko boko digunakan juga sebagai pengiring dalam pesta adat,” jelas Yufran.
Baca juga: Jelajah Nada Timor Pelestarian Musik Tradisional Budaya Pulau Timor dengan Musik Instrumen Gaya Baru
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.