Berita Nasional
Jokowi-Surya Paloh Bertemu Satu Jam, Ahmad Sahroni: Feeling Saya Pasti Positif
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa Presiden Jokowi bertemu Surya Paloh pada Kamis sore.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Saat isu perombakan kabinet menyasar menteri-menteri dari Partai NasDem, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada Kamis (26/1/2023).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa Presiden Jokowi bertemu Surya Paloh pada Kamis sore.
“Betul ada pertemuan tersebut kemarin sore,” kata Bey, Jumat(27/1).
Namun Bey tidak menyebutkan terkait apa pertemuan tersebut dilakukan. Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyebut Paloh dan Jokowi hanya bertemu selama satu jam.
Dalam pertemuan tersebut pembicaraan dilakukan secara serius. “Saya mendengar (pertemuannya) satu jam lebih. Intinya itu intens sekali, dan tidak sekadar bertemu secara formal,” ujar Sugeng.
Kendati demikian Sugeng mengaku belum mengetahui apa saja yang diperbincangkan oleh kedua tokoh tersebut.
Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni meyakini pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara membicarakan hal-hal yang positif.
"Feeling saya pasti positif karena sudah dipanggil," ujar Ahmad Sahroni.
Baca juga: Surya Paloh Galau, Bukan Soal Calon Presiden Anies Baswedan Tapi Gegara Kabinet Jokowi
Diketahui, hubungan partai NasDem dan Presiden Jokowi dala waktu belakangan ini diisukan merenggang. Hal tersebut lantaran NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024. Seiring hal tersebut, isu reshuffle kabinet juga santer berembus dan menyasar menteri-menteri dari NasDem.
Tidak Khawatir
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra tak khawatir pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Presiden Joko Widodo bakal menghambat penjajakan Koalisi Perubahan.
Ia optimistis NasDem tetap memegang komitmen pembentukan koalisi bersama Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga parpol, lanjut dia, sama-sama punya visi dan misi untuk membawa perubahan, dan perbaikan.
“Demokrat sampai dengan saat ini tetap teguh, dan konsisten dengan tujuan perjuangan ini bersama teman-teman di Koalisi Perubahan,” ujar Herzaky.
Menurut Herzaky, pertemuan Surya dan Jokowi bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Pasalnya, NasDem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Baca juga: Presiden Jokowi-Surya Paloh Tak Lagi Akur, Kader PDIP Blak-blakan: NasDem di Posisi Tersulit
“Pak Surya Paloh dan Nasdem ini kan termasuk yang awal mengusung Pak Jokowi sebagai capres di 2014, dan terus mendukung Pak Jokowi,” tutur dia.
Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) mengungkap partai NasDem disebut berpeluang bubar dengan koalisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) dan Demokrat.
Partai besutan Surya Paloh itu berpeluang bergabung koalisi yang dibangunnya bersama partai Gerindra.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menjelaskan bahwa NasDem sampai saat ini belum membentuk koalisi perubahan bersama PKS dan Demokrat. Karena itu, bisa saja NasDem bergabung dengan koalisi PKB-Gerindra.
"Kita tahu sampai hari ini NasDem belum membikin koalisi. Kalau belum bangun koalisi, bisa saja dia koalisi dengan partai yang sudah bangun koalisi termasuk PKB-Gerindra," jelas Syaiful.
Karena itu, Syaiful menyatakan potensi koalisi perubahan untuk bubar atau berpisah dinilai sangat besar. "Politik kita dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi yang sekarang ada itu sangat memungkinkan," pungkasnya. (tribun network/fik/igm/kps/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.