Berita Kota Kupang
Warga Kota Kupang Keluhkan Jalan Kejora yang Rusak dan Berlubang
Sejumlah pengguna jalan mengeluh saat melintas di ruas Jalan Kejora, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu 25 Januari 2023.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Siti Soleha Oang
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sejumlah pengguna jalan mengeluh saat melintas di ruas Jalan Kejora, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu 25 Januari 2023.
Pantauan POS-KUPANG.COM, ruas Jalan Kejora yang rusak ini terlihat di pertigaan menuju Jalan Anggrek, Oepura.
Sejauh kasat mata, jalan yang rusak ini sudah tidak kelihatan aspalnya. Kerusakan jalan ini berupa lubang-lubang tidak beraturan memenuhi seluruh badan jalan.
Jibrael salah satu pengguna jalan kepada Pos Kupang mengaku sering terjatuh ketika melintas di ruas Jalan Kejora.
Baca juga: Begini Kondisi Jalan Kejora di Kota Kupang
“Saya setiap lewat sini pasti jatuh, apalagi kalau hujan jalanannya licin. Kemudian juga lubangnya cukup dalam dan kalau hujan tertutup jadi tidak kelihatan,” ungkapnya.
Jalan ini, kata dia, lalu lintasnya cukup ramai mulai pagi hingga malam tetapi pemerintah tidak memperhatikan dan memperbaiki jalan tersebut.
Dikatakan, selain kendaraan kecil, kendaraan besar juga melintasi di ruas jalan tersebut. Sebelumnya beberapa pemuda sering kali melakukan swadaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan namun tidak berhasil.
“Yang lewat sini bukan hanya motor dan mobil kecil saja, namun mobil tangki air juga lewat sini. Ditambah lagi setiap lewat air nya tumpah membuat becek jadinya licin. Dulu pernah gotong royong pemuda untuk beli kelikir untuk tutup lubangnya namun tidak bertahan lama,” ujarnya.
Lurah Oebufu Zet Batmalo saat di wawancarai secara terpisah mengatakan, ruas Jalan Kejora hingga Amabi adalah milik provinsi dimana PUPR NTT memiliki wewenang untuk memperbaiki.
“Sebelumnya sudah pernah diajukan dalam program Musrenbang dengan program yang diprioritaskan namun belum diperbaiki sampai sekarang,” kata Zet Batmalo.
Menurutnya, ruas jalan yang rusak dan berlubang di sebabkan material yang kurang pas di tambah pengguna jalan dengan kendaraan besar.
“Melihat itu kan tanah sawah ketika kita tambal dengan material yang kurang pas akan jebol. Ditambah yang melintas di ruas jalan itu mobil besar misalkan tengki air sehingga tidak seimbang,” ungkapnya.
Dia mengharapkan, semoga dalam Musrembang di akhir bulan Januari dapat menjadi program prioritas untuk segera di perbaiki. (cr18)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS