Berita Papua
Polisi Tangkap Pelaku Utama Pembakaran Seorang Wanita Hingga Tewas di Sorong Papua Barat
Polresta Sorong Kota menangkap salah satu pelaku utama aksi pembakaran seorang warga yang tak bersalah hingga tewas di Kota Sorong.
POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Upaya aparat Polresta Sorong Kota mencari dan menangkap pelaku pembakaran seorang wanita bernama Wage Suki (50) hingga tewas di Kota Sorong Papua Barat Daya, mulai membuahkan hasilnya.
Pada Rabu 25 Januari 2023 polisi berhasil menangkap seorang berinisial FT yang diduga sebagai pelaku utama aksi pembakaran tersebut. Aparat Polresta Sorong masih terus memburu pelaku lainnya.
Kepala Polresta Sorong Komisaris Besar Happy Perdana Yudianto mengatakan, pihaknya menangkap pelaku berinisial FT di Jalan Kanal Victory, kompleks Perumahan 300, Kota Sorong. FT ditangkap di rumah kerabatnya pada pukul 08.40 WIT.

Happy memaparkan, FT adalah salah satu pelaku utama dalam kasus pembakaran korban yang berusia 50 tahun ini. FT berperan menyiram Wage dengan bensin jenis pertalite dan membakar tubuhnya.
Diketahui sebelumnya, massa menangkap dan mengeroyok korban yang tengah berjalan di kompleks Kokoda, Kota Sorong, Selasa 24 Januari 2023 pukul 06.30 WIT. Mereka mengira korban yang diduga mengalami gangguan jiwa ini sebagai bagian dari komplotan penculikan anak.
Adapun para pelaku mengeroyok korban hingga babak belur. Sejumlah warga dan empat personel Polsek Sorong Timur berupaya menyelamatkan korban. Namun, jumlah massa yang begitu banyak menggagalkan upaya aparat kepolisian untuk mengevakuasi korban.
Massa menelanjangi korban dan membakar tubuhnya yang telah disirami bensin. Beberapa saat kemudian sejumlah warga berhasil memadamkan api yang menyebabkan 90 persen tubuh korban mengalami luka bakar. Ia meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu.
”Pelaku berinisial FT telah ditahan di Mapolresta Sorong Kota. Kami akan menangkap pelaku lainnya dalam kasus pembakaran korban dari hasil pemeriksaan FT,” ujar Happy.
Penjabat Wali Kota Sorong George Yarangga menyampaikan turut berdukacita bagi keluarga korban. Ia pun menyatakan Pemkot Sorong telah mengurus pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Baubau, Sulawesi Tenggara, pada Rabu ini.
Baca juga: Kasus Bakar Wanita Hingga Tewas di Sorong Papua Barat Daya Dipicu Hoaks Penculikan Anak
Adapun Pemkot Sorong menyerahkan uang santunan senilai Rp 50 juta bagi Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST). Hal ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot Sorong atas peristiwa yang menimpa korban.
Ketua KKST Kota Sorong La Tumpu mengatakan, korban berasal dari Sulawesi Tenggara. Ia pun menegaskan, korban bukanlah pelaku penculikan anak dan mengalami gangguan jiwa.
”Perbuatan para pelaku sangat tidak berperikemanusiaan. Kami mengutuk perbuatan para pelaku dan meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum mereka,” tegasnya.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, menyesalkan pembakaran warga yang tak bersalah di Sorong pada Selasa kemarin. Ia menilai, aksi tersebut menunjukkan betapa mudahnya masyarakat terprovokasi berita bohong sehingga melakukan aksi kriminal.
”Para pelaku yang terlibat dalam aksi ini harus diproses hukum. Terkesan adanya unsur kelalaian aparat kepolisian yang tak dapat menyelamatkan korban dari aksi keji para pelaku,” ujar Yan.
Sebelumnya Happy Perdana Yudianto memaparkan, pihaknya telah mengantongi nama tiga pelaku dalam kasus ini. Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan sejumlah bukti.
"Saya sudah memerintahkan seluruh anggota untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Kami memohon agar masyarakat bersabar terkait penanganan kasus tersebut," kata Happy.
Ketua KKST Kota Sorong La Tumpu mengatakan, korban berasal dari Sulawesi Tenggara. Ia pun menegaskan, korban bukanlah pelaku penculikan anak dan sedang dalam kondisi mengalami gangguan jiwa.
"Perbuatan para pelaku sangat tidak berperikemanusiaan. Kami mengutuk perbuatan para pelaku dan meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum mereka," ujarnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak termakan isu penculikan anak sehingga melakukan aksi main hakim sendiri.
"Kami berharap warga dapat melapor ke pihak kepolisian apabila terjadi kasus penculikan anak," ujarnya.
Pasca peristiwa ini, masyarakat dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) yang merupakan kerabat korban mendatangi Markas Polresta Sorong Kota. Masyarakat menuntut keadilan dari pihak kepolisian dalam kasus tersebut.
Sumber: kompas.id
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS
pembakaran warga Sorong
pelaku pembakaran
Wage Suki
Polresta Sorong Kota
Berita Papua
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Tak Hanya Siswa,Guru di Papua Ada yang Tak Lancar Membaca |
![]() |
---|
Kantor BPBD Kabupaten Dogiyai Papua Tengah Hangus Terbakar, Ini Kronologi Lengkapnya |
![]() |
---|
Uskup Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You Desak Hentikan Militerisasi di Papua |
![]() |
---|
Kelompok Separatis Papua Barat ULMWP Ancam Boikot Pemilu 14 Februari 2024 |
![]() |
---|
Jokowi Luncurkan Proyek Penyimpanan Karbon Pertama di Papua Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.