Berita Timor Tengah Selatan
Bisnis Kelor, Petani Muda di Timor Tengah Selatan Raih Omset Puluhan Juta
Meybi mengatakan pihaknya memperoleh bahan baku dari 8 petani mitra yang tersebar di TTS, TTU dan Kabupaten Kupang.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Meybi Agnesya Neolaka Lomanledo adalah petani muda sekaligus pemilik PT Neolaka Anugerah Timor yang terletak di Oeklofo, Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
PT ini memproduksi Moringa alias Kelor dengan kemasan sesuai minat konsumen antara lain teh celup kelor, teh celup kelor dengan jahe merah, serbuk daun Kelor, daun kelor kering, kopi Kelor instan dan coklat kelor.
Meybi mengatakan pihaknya memperoleh bahan baku dari 8 petani mitra yang tersebar di TTS, TTU dan Kabupaten Kupang.
"Kita bekerja sama dengan petani yang tersebar di TTS, TTU dan Kabupaten Kupang. Di TTS ada 3 petani,
di TTU ada 1 petani dan di Kabupaten Kupang ada 4 orang petani. Mereka adalah mitra yang membantu kita dalam penyediaan daun Moringa ( Kelor )," ungkapnya saat ditemui Pos Kupang, Selasa 24 Januari 2023.
Baca juga: Pimpin Sertijab Danramil, Begini Pesan Dandim 1621/TTS
Meybi kemudian, mengolah daun-daun kering Moringa dari para petani mitra menjadi tepung untuk kemudian dipacking dan dipasarkan.
Proses penepungan daun moringa menggunakan mesin. Wanita kelahiran Kupang, 24 Desember 1992 ini memanfaatkan modal hadiah kompetisi Duta Petani Muda untuk membeli mesin penepung.
Disampaikan, mesin penepung menggiling daun moringa kering dengan berbagai tingkat kehalusan. la menggunakan mesin penepung dengan kehalusan 80 mesh untuk membuat sediaan mirip teh celup.
Jika hendak menghasilkan tepung yang lebih halus hingga berukuran 350- 400 mesh, ia menggiling dengan mesin penepung lain.
Baca juga: Babinsa Kodim 1621/TTS, Bantu Masyarakat Tangani Longsor di Desa Napi
"Rendamen pengolahan daun basah menjadi tepung 22,5 persen. Penggilingan 100 kg daun basah akan menghasilkan 22,5 kg tepung. Tepung moringa itu menjadi bahan baku beragam penganan seperti cokelat, teh celup, dan tepung daun kelor," urainya.
"Volume produksi tepung mencapai 20 kg per bulan yang habis terserap pasar. Harga jual mencapai Rp35.000 per 100 gram," tambahnya.
Selain itu Meybi juga mengolah kemball tepung menjadi beragam produk seperti cokelat moringa dan menyematkan nama Timor Moringa sebagai merek produk
Menurut Meybi konsumen menyambut baik produk yang ada.
Kini Meybi memasarkan olahan moringa ke seluruh NTT dan beberapa daerah di Indonesia. Selain itu ia juga mengekspor teh moringa ke Timor Leste. Volume ekspor mencapai 20-50 boks per bulan.