Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 24 Januari 2023, Tak Mudah Jalan Mengikut Tuhan, Tetapi Ia Menuntun
Artikel Renungan Harian Kristen hari Selasa 24 Januari 2023 dengan tema Tak Mudah Jalan Mengikut Tuhan, Tetapi Ia Pasti Akan Menuntun.
POS-KUPANG.COM - Artikel Renungan Harian Kristen hari Selasa 24 Januari 2023 dengan tema Tak Mudah Jalan Mengikut Tuhan, Tetapi Ia Pasti Akan Menuntun.
Renungan yang ditulis Pnt Wem Nunuhitu ini merujuk pada Kitab Yeremia 15:10-21, dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan.
Sebelum mengutip isi buku, POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes.
Selain Pdt Eka Mozes dan Pnt Wem Nunuhitu, Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023 terdiri dari Pdt Eben Nuban Timo, Pdt Robert St Litelnoni, Pdt Erna Saudale.
Berikutnya, Pdt Maria Litelnoni-Johannes, Pdt Emu Bako, Pdt Judith Folabessy, Pdt Neti Nunuhitu dan Dkn Melky Nomleny.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Selasa 24 Januari 2023:
Pengantar
Ada pepatah kuno, “makan, ibu yang mati; tidak makan, ayah yang mati”. Dilematis. Inilah yang dialami oleh nabi Yeremia.
Ia harus melawan bangsanya sendiri dan sebagai konsekuensi ia dibenci. Jalan yang serba sulit bagi Yeremia, tetapi ia harus menjalaninya.
Pemahaman Teks
Dibenci oleh saudara sendiri memang sangat berat, apalagi bagi orang seperti Yeremia, yang tidak pernah berbuat jahat atau
berhutang kepada siapa pun. Yang ia lakukan hanyalah menjalankan perintah dan isi hati Tuhan.
Ia tahu bahwa perintah Tuhan sangat sulit diterima saudara-saudaranya, tetapi yang tidak ia mengerti ialah mengapa justeru ia yang menjadi sasaran kebencian.
Ia merasa menjadi seorang yang dicurangi, padahal ia sudah bekerja dengan giat dan jujur.
Terhadap keluhan nabi Yeremia, Tuhan menjawabnya. Tuhan mengingatkan Yeremia bahwa memang tugasnya tidak mudah. Tuhan juga tahu perasaan Yeremia yang kecewa.
Tetapi, Tuhan mengingatkan sekaligus mengeritik Yeremia untuk kembali berfokus kepada tugasnya. Bukan berfokus kepada perasaan pribadinya.
Yeremia harusnya berhati-hati dengan perasaan atau emosinya sendiri, sebab bisa mengalihkan dia dari misi Allah bagi Yehuda.
Tuhan tidak mau Yeremia gagal akibat distraksi atau pengalihan perhatian yang terjadi.
Selanjutnya Tuhan membarui panggilan Yeremia dan meyakinkan dia akan tindakan keadilan Tuhan atasnya.
Langkah Iman
Saat panggilan dan misi Allah di dalam diri kita teralihkan oleh karena kelemahan emosi kita, Allah tidak akan membiarkannya.
Emosi manusia merupakan pemberian Allah, namun bukan untuk mengacaukan pekerjaan Allah.
Ada kalanya di dalam pelayanan, kita kurang berhati-hati dalam mengelola emosi kita seakan lebih penting dari pada misi
Allah. Saat kita dicurangi, dimusuhi, dibenci karena pekerjaan Tuhan, tentu hati kita berduka, emosi kita tersulut.
Firman ini kembali mengingatkan kita untuk pandai mengelola emosi, dengan cara mengingatkan diri sendiri bahwa ini semua adalah tentang
Allah, bukan tentang pribadi saya. Untunglah Allah tidak menyepelekan perasaan kita. Ia justeru turun tangan menguduskan emosi kita menjadi lebih sesuai dengan perasaanNya.
Ia menguduskan emosi kita sehingga kita hanya berduka atas apa yang mendukakan hati Allah. Kita hanya marah atas apa yang mendatangkan kemarahan Allah. Soli Deo Gloria. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.