Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Sabtu 21 Januari, Hidup adalah Perlombaan, Jangan Tertinggal di Belakang
Renungan Harian Kristen hari Sabtu 21 Januari 2023 ditulis Diaken (Dkn) Melky Nomleny merujuk pada Kitab Yeremia 12:1-13.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen hari Sabtu 21 Januari 2023 ditulis Diaken (Dkn) Melky Nomleny merujuk pada Kitab Yeremia 12:1-13.
Renungan ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan, setelah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes.
Selain Pdt Eka Mozes dan Dkn Melky Nomleny, Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023 terdiri dari, Pdt Eben Nuban Timo, Pdt Robert St Litelnoni.
Berikutnya, Pnt Wem Nunuhitu, Pdt Erna Saudale, Pdt Maria Litelnoni-Johannes, Pdt Emu Bako, Pdt Judith Folabessy & Pdt Neti Nunuhitu.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
Pengantar
Salah satu godaan bagi orangorang yang setia di jalan benar ialah melihat keadaan orang fasik yang tampak selalu mujur.
Sementara keadaan orang benar tidak selalu semujur orang fasik. Ini bisa saja menimbulkan kecemburuan dan melemahkan hati.
Pemahaman Teks
Nabi Yeremia mengalami kondisi ini, namun bukan berarti ia cemburu akan kemujuran orang fasik. Ia tidak tahan menyaksikan kemunafikan orang fasik.
Mereka tampak fasih menyebut nama Tuhan, tetapi hati mereka jauh dari Tuhan. Mereka munafik! Yeremia sendiri berani membuktikan dirinya berbeda dari orang-orang fasik itu.
Keberanian ini dinyatakan karena ia yakin Allah mengenal dia dan menguji bathinnya. Ia berani membuktikan bahwa hatinya bersih dan tidak munafik.
Allah berkenan menjawab keluhan hambaNya yang setia dengan sebuah teguran yang meneguhkan imannya.
Secara rohani, keadaan nabi Yeremia jauh berada di depan orang fasik, ibarat ada jarak antara orang yang berlari dengan yang berjalan kaki.
Allah mengingatkan tidak perlu membanding-bandingkan keadaan rohani yang kuat dengan mereka yang lemah. Tetapi, bandingkanlah diri dengan yang lebih kuat, ibarat antara orang yang berlari dengan kecepatan kuda.
Selanjutnya Allah membukakan bagi Yeremia rancangan tindakanNya untuk menyerahkan orang-orang fasik ke tangan bangsa lain, sekaligus rancangan menghukum bangsabangsa itu. Sebab mereka semua sama-sama memandang remeh kuasa Allah, “Ia tidak akan melihat tingkah langkah kita!” (4).
Langkah Iman
Tindakan Allah atas manusia sudah pasti, sesuai dengan iman dan perbuatannya, benar atau jahat. Dengan mengetahui hal ini, Allah menghendaki setiap orang yang berada di tengah lingkungan yang fasik, agar menjadikan keadaan mereka sebagai ajang perlombaaan.
Jawaban Tuhan mengajarkan kepada kita hari ini, bahwa dalam perlombaan hendaknya kita tidak membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih lemah, sehingga kita ikut menjadi lemah dan tertinggal di belakang.
Tetapi arahkan perhatian kepada mereka yang lebih kuat sehingga kita termotivasi lebih tangguh. Hidup adalah perlombaan, bukan untuk kompetisi menang dan kalah.
Kita berharap tidak menjadi orang fasik yang walaupun saat ini mengalami kemujuran, tetapi kelak akan menerima konsekuensi dari Tuhan atas kefasikan atau kemunafikan hidup rohani kita. Berjuanglah dengan benar, kemenangan iman telah tersedia. Soli Deo Gloria. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.