Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 19 Januari 2023, Yesus Bukan Payung

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus Bukan Payung

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 19 Januari 2023 dengan judul Yesus Bukan Payung. 

Bagaimana dengan saudara dan saya, apa motivasi Anda untuk mengikut Tuhan; ingin diberkati, ingin disembuhkan, ikut ramai, pingin melihat-lihat saja, atau alasan lain?

Tuhan tidak membutuhkan penonton; apa yang Yesus lakukan bukanlah sebuah konser, melainkan pelayanan. Kalau saat ini ada di antara kita yang masih memposisikan Yesus sebagai sekedar payung, saya rindu agar saudara bertobat dan benar-benar berusaha memiliki motivasi yang benar dalam mencari Yesus.

Doa

Ya Bapa berkatilah Gereja yang satu, kudus, Katolik dan Apostolik, agar mampu mengakui mereka yang memisahkan diri dengan sikap bersaudara, penuh hormat dan cinta kasih serta mengakui mereka sebagai saudara-saudari dalam Tuhan.

Sembuhkanlah luka-luka kesatuan di antara kami yang terjadi sejak lama, dengan belaskasihMu. Pulihkanlah kesatuan umat Kristen di seluruh dunia, agar dengan menjadi satu, dunia percaya akan Yesus Kristus, PuteraMu yang Engkau utus, yang
hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Kamis, Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Kamis 19 Januari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 19 Januari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 19 Januari 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Ibrani 7:25-8:6

"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka.

Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya.

Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung.

Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga,

dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved