Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Januari 2023, Kita Dipanggil kepada Pertobatan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil kepada Pertobatan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 14 Januari 2023 dengan judul Kita Dipanggil kepada Pertobatan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil kepada Pertobatan.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 4: 12-16; dan bacaan Injil Markus 2: 13-17.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 14 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

"Tidak ada hal hebat yang pernah dicapai, tanpa banyak bertahan." Demikian refleksi santa Katarina dari Siena.

Tentu saja refleksi ini mengingatkan kita untuk melihat dengan benar segala sesuatu yang dicapai atau yang diusahakan untuk diraih.

Bahwa sesuatu yang kemudian tampil sebagai yang hebat dan luar biasa itu selalu terjadi dalam proses yang panjang dan lama.

Sering harus diakui bahwa dalam melewati proses itu orang mesti bertahan, sabar dan tabah. Karena bisa jadi sedang berhadapan dengan kesulitan sana-sini bahkan menerima kegagalan yang beruntun dan berulang.

Kejujuran hati dalam melewati proses pergumulan dan pergulatan batin di sini diuji.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2023, Teruslah Berbuat Baik

Tapi sebagai orang beriman kita diteguhkan dengan Firman Tuhan yang mengatakan kepada kita bahwa, "Firman Tuhan itu tajam melebihi pedang bermata dua. Karena itu Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh."

Hal ini sebenarnya mau menekankan kepada kita bahwa "Kebenaran Allah selalu menelanjangi segala perbuatan manusia. Manusia tidak bisa menipu.

Karena tajamnya Sabda Tuhan itu sampai menembusi jiwa dan roh. Hal ini berarti tidak ada seorang pun yang bisa menyembunyikan dirinya dari Allah yang maha tahu itu.

Karena bagaimanapun kelak kita akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita itu di hadapan Allah yang maha tahu itu.

Di sini nilai kejujuran dan setia bertahan dalam kesulitan mengundang Tuhan melawati kita.

Seperti Lewi ketika mendengar panggilan Yesus, "Ikutilah Aku." Segera pada saat itu juga ia mengikuti Yesus.

Karena sikap hatinya yang apa adanya di hadapan Yesus itu, maka Yesus putuskan untuk makan bersama dengan banyak pemungut cukai dan orang berdosa beserta murid-murid-Nya di rumah Lewi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2023, Mengapa Kamu Berpikir Begitu dalam Hatimu?

Di sinilah ternyata Yesus menelanjangi ketidakjujuran ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi. Karena pada peristiwa Yesus makan bersama di rumah Lewi itulah ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi bertanya kepada murid-murid-Nya, "Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Yesus karena mengetahui semua isi hati mereka yang munafik itu lalu berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang yang benar, melainkan orang berdosa!"

Inilah jawaban telak Yesus yang membuat ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi takluk dan tidak berdaya.

Kiranya kita dipanggil kepada pertobatan seperti Lewi.

Teks Lengkap Bacaan Sabtu 14 Januari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Januari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Januari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Ibrani 4:12-16

"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.

Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita!

Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 19:8-9,10,15

Refr. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.

2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.

4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil: Lukas 4:18-19

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.

Bacaan Injil: Markus 2:13-17

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Inilah Injil suci menurut Markus:

Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai.

Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.

Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved