Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Januari 2023, Kita Dipanggil kepada Pertobatan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil kepada Pertobatan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 14 Januari 2023 dengan judul Kita Dipanggil kepada Pertobatan. 

Di sinilah ternyata Yesus menelanjangi ketidakjujuran ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi. Karena pada peristiwa Yesus makan bersama di rumah Lewi itulah ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi bertanya kepada murid-murid-Nya, "Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Yesus karena mengetahui semua isi hati mereka yang munafik itu lalu berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang yang benar, melainkan orang berdosa!"

Inilah jawaban telak Yesus yang membuat ahli-ahli Taurat dan golongan Farisi takluk dan tidak berdaya.

Kiranya kita dipanggil kepada pertobatan seperti Lewi.

Teks Lengkap Bacaan Sabtu 14 Januari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Januari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Januari 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Ibrani 4:12-16

"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.

Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita!

Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved