Pilpres 2024
Megawati Diisukan Maju Jadi Calon Presiden, Adi Prayitno: Kader PDIP Pasti Lipatgandakan Kekuatan
Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia mengungkapkan kemungkinan yang mengejutkan terkait pencalonan presiden pada Pilpres 2024.
POS-KUPANG. COM – Adi Prayitno, Direktur Eksekutif PPI ( Parameter Politik Indonesia ) mengungkapkan kemungkinan yang mengejutkan terkait pencalonan presiden yang akan dilakukan pada hari-hari ke depan.
Kemungkinan ini dikedepankan karena sampai saat ini PDIP belum mengumumkan nama calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Sementara sosok yang akan diusung pun masih menjadi teka teki, walau di sisi lain ada dua nama yang selama ini disebut-sebut sebagai sosok yang akan diusung jadi calon presiden.
Mungkin karena tarik ulurnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama calon presiden, sehingga sejumlah spekulasi pun kini mencuat ke permukaan.
Baca juga: Survei Pilpres 2024: Anies Baswedan Teratas, Disusul Ganjar Pronowo, Puan Maharani dan Prabowo
Publik penasaran apalagi saat ini kader partai tersebut dikabarkan terbelah lantaran memberikan dukungan pada dua kader yang berbeda, yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Ganjar Pranowo merupakan sosok yang digadang-gadang publik untuk diusung sebagai calon presiden menggantikan Presiden Jokowi.

Sementara Puan Maharani merupakan figur yang dijagokan para elit politik. Pertimbangannya, Puan merupakan Ketua DPR RI yang telah terukur kinerjanya. Sementara hal berikutnya, Puan Maharani merupakan putri mahkota Megawati.
Terhadap spekulasi tersebut, Adi Prayitno pun angkat bicara. Dia mengungkapkan kemungkinan mengejutkan tentang keputusan yang bakal diambil Megawati terkait pencapresan tersebut.
Dikatakannya, ada dua kemungkinan bila Megawati berkemungkinan mengambil keputusan seperti itu.
Pertama, jika Megawati menghendaki dirinya maju di Pilpres 2024. "Pertama jika Megawati berkehendak (mengajukan dia) maka sangat mungkin bisa maju kembali," kata Adi kepada awak media, Minggu 8 Januari 2023.
Kalau benar demikian, katanya, maka para kader PDIP bakal melipatgandakan kekuatan, melipatgandakan semangat juang untuk mendukung ketua umumnya tersebut. "Ini menyangkut marwah sang ketua umum mereka," tandasnya.
Kemungkinan kedua, lanjut Adi prayitno, adalah jika Megawati diminta kadernya untuk maju kembali. "Makanya, Megawati sepertinya mempertimbangkan betul untuk maju," kata Adi.
Menurutnya, aspirasi para kader kerap kali menjadi alasan seorang ketua umum partai politik, maju untuk bertanding pada kontestasi tersebut.
Baca juga: AHY, Cawapres Paling Disukai di DKI Jakarta Disusul Erick Thohir, Puan Maharani Nomor Buntut
"Aspirasi arus bawah seringkali jadi alasan seorang ketua umum partai untuk maju bertanding," ujarnya.
Meski demikian, Adi menjelaskan, ada kemungkinan Megawati juga berpikir tentang pentingnya kaderisasi internal PDIP di Pilpres 2024.
"Karena PDIP surplus kader. Ada Puan, Risma, Ganjar, dan lain-lain. Nama-nama yang sering disebut berulang oleh elit PDIP," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan, mendapat tugas dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin 2 Januari 2023 agar kepala negara bisa hadir pada HUT ke-50 PDIP.
Diketahui, PDIP bakal menggelar acara pembukaan HUT ke-50 di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 10 Januari 2023.
Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 3 Januari 2023.
"Kemarin diterima oleh beliau jam 14.30 WIB, kami sampaikan sekaligus mengundang Bapak Presiden Jokowi, karena nanti ada dua agenda pada 10 Januari yang pertama outdoor bersama dengan satgas PDIP dan Baguna yang sudah terbentuk sebesar satu batalion dan kemudian dilanjutkan dengan indoor," ungkap Hasto.
Pada perayaan HUT tahun ini, PDIP mengusung tema “Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan yang Tak Kunjung Padam".
Baca juga: Megawati Soekarnoputri di Posisi Sulit, Pilih Puan Maharani Tapi Ganjar Pranowo Lebih Disukai Publik
PDIP pada acara pembukaan HUT ke-50 menggunakan pula subtema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya.”
Hasto mengatakan PDIP mendasarkan dari sila ketiga Pancasila untuk menamai tema HUT ke-50 parpol berkelir merah itu.
"Silanya adalah persatuan Indonesia, prinsipnya kebangsaan dan itulah yang membuat kita kuat karena bersatu, kita bersatu untuk kuat," ucap Hasto.
Hasto menambahkan, PDIP memiliki beberapa rangkaian acara hingga 31 Maret setelah kegiatan HUT ke-50 pada 10 Januari 2023.
"Jadi, pada 10 Januari itu lebih pada pembukaan rangkaian peringatan HUT partai," kata Hasto.
Capres Diumumkan Saat HUT PDIP?
Sementara itum Ujang Komarudin, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, menilai HUT ke-50 PDIP pada 10 Januari mendatang, tidak akan jadi momentum perkenalan calon presiden.
Menurut Ujang, masih terlalu dini jika PDIP menjadikan HUT ke-50 menjadi perkenalan calon presiden dari partai berlogo banteng moncong putih tersebut.
"10 Januari nanti katanya capres akan diumumkan. Saya melihat itu isu yang sama pada Rakernas PDIP Juni 2022."
"PDIP belum atau tidak akan mengumumkan jagoannya sebagai capres 2024," kata Ujang kepada Tribunnews, Sabtu 7 Januari 2023. Menurut Ujang, hal itu karena masih terlalu dini bagi PDIP. Ujang mengatakan, saat ini bukan rahasia umum lagi, ada dua calon presiden yang digadang-gadang, yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
"Dan kita tahu juga katakanlah Mbak Puan secara biologis anak kandung dari Megawati atau ketua umum. Mbak Puan elektabilitasnya belum cukup untuk bisa jadi capres," tuturnya.
Ujang menegaskan, dirinya melihat calon presiden dari PDIP tidak akan diumumkan pada HUT ke-50.
Baca juga: Pilpres 2024 Diprediksi Dua Putaran, Prabowo Subianto dan Puan Maharani Rontok di Putaran Pertama
"Kalau mengatakan tahun ini bakal umumkan capres, tahun ini banyak, bukan hanya bulan ini saja."
"Saya sih melihatnya bukan kali ini. Tapi nanti Bulan Agustus atau September menjelang pendaftaran KPU, bisa saja, karena masih tahun ini," paparnya.
Menurut Ujang, PDIP tidak akan gegabah perihal capres. Hal itu dikarenakan PDIP telah memenuhi aturan presidential threshold alias ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi DPR.
"PDIP santai saja, sudah punya 20 persen tiket pencapresan, dia akan lihat dan kalkulasi peta dan dinamika politik ke depannya yang sekitarnya penting dibaca PDIP," beber Ujang. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.