Berita Kota Kupang

DP2KB Kota Kupang Gelar Rakor TPPS dan Desiminasi Audit Kasus Stunting

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang atau disebut DP2KB menggelar kegiatan Rapat Koordinasi percepatan penurunan stunting.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ELISABETH EKLESIA MEI
RAPAT - DP2KB menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan desiminasi audit kasus stunting tingkat Kota Kupang di Hotel Sasando Kota Kupang. Rabu, 4 Januari 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Kupang atau disebut DP2KB menggelar kegiatan Rapat Koordinasi  ( rakor ) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan desiminasi audit kasus stunting tingkat Kota Kupang.

Kegiatan Rapat ini berlangsung di Hotel Sasando Kota Kupang, NTT,  Rabu, 4  Desember 2022.

Rapat ini dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Kupang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah  ( sekda ) Kota Kupang, Fahrensy Funay, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang,  Yohana A Hadjoh, Ketua DWP Kota Kupang, Ny. Lousje Marlinda Funay Pellokilla, S.TP, Pimpinan OPD lingkup Pemkot Kupang, Tim Satgas Provinsi NTT.

Sedangkan para narasumber, yaitu Kepala Bappeda, Djidja Kadiwanu, SE, MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Drg. Retnowati, M.Kes,  Kepala Dinas DP2KB, Drg. Francisca Ikasasi dan juga tim pakar Dr. Erma Rantela'bi, SpOG, Camat dan Lurah Se-Kota Kupang Serta Kepala Puskesmas Se-Kota Kupang.

Di awal kegiatan, Drg. Francisca Ikasasi selaku Kepala Dinas DP2KB menyampaikan sambutan dan laporan panitia rapat Koordinasi TPPS.

"Masalah stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak-anak usia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan inveksi tulang terutama pada 1.000 hari tumbuh kembang anak," kata drg. Ciska sapaan akran drg. Franciska.

Drg. Franciska menjelaskan persentase angka stunting selama dua tahun terakhir.

"Kasus stunting di Kota Kupang mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Di mana, tahun 2020 kasus stunting di Kota Kupang sebesar 22,2 persen, meningkat pada tahun 2021 menjadi 26,1 persen dan di awal tahun 2022 mengalami penurunan sebesar satu persen menjadi 25,1 persen," jelas Francisca.

Dijelaskan,  beberapa tugas dari pada TPPS yaitu mengkoordinasikan, mensinkronisasikan dan memastikan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, baik organisasi perangkat daerah, pemerintah kelurahan maupun pemangku kepentingan lainnya tingkat kabupaten/ kota dan memastikan pelaksanaan kapasitas kelembagaan sumber daya manusia.

Baca juga: Dukung Pemerintah, Pramuka NTT Berikan Makanan Tambahan Bayi Stunting di Kota Kupang

Dalam kesempatan itu, sambutan Penjabat Wali Kota melalui Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Funay, mengatakan demi lahirnya anak-anak pemimpin di masa depan yang sehat dan berkualitas maka perlu adanya tindakan-tindakan untuk meningkatkan pertumbuhan anak-anak agar terhindar dari stunting.

Fahrensy mengajak untuk setiap stakeholder bisa membangun kerja sama yang baik dalam menekan angka stunting di Kota Kupang.

"Di sini kita butuh kerja sama. Baik dari lurah, camat, puskesmas dan semua yang terlibat untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat agar mereka mau untuk melakukan konsultasi kesehatan," ucapnya.

Selanjutnya, materi penurunan stunting disampaikan oleh Kepala Dinas DP2KB, drg. Franciska Ikasasi.

Dalam materinya, drg. Franciska menyampaikan kegiatan prioritas dalam proses percepatan penurunan stunting

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved