Berita Sumba Barat Daya
Wakapolres Sumba Barat Daya Endus Praktik Prostitusi Terselubung di Weepangali
Modusnya adalah merekrut orang dengan janji memperkerjakan orang justru menjerumuskan orang kedalam dunia hitam
Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA -Wakil Kepala Kepolisian Resor / Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol I Ketut Mastina mengendus adanya praktek prostitus terselubung di Weepangali, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Modusnya adalah merekrut orang dengan janji memperkerjakan orang justru menjerumuskan orang kedalam dunia hitam. Praktik esek-esek itu tidak tetap di suatu titik tetapi berpindah-pindah dari satu kamar kos ke kamar kos lainnya sehingga hal itu luput dari perhatian warga.
Karena itu, ia meminta masyarakat dan pemerintah setempat memberi perhatian serius terhadap adanya dugaan praktik prostitusi itu.
Baca juga: Natal 2022, Pimpinan TNI-Polri di Sumba Barat Daya Salaman Natal Dengan Umat
Demikian keterangan yang disampaikan Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol I Ketut Mastina ketika mendampingi Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan menggelar acara Jumat Curhat dengan para kepala desa, lurah, camat kota Tambolaka, tokoh adat dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Kota Tambolaka di rumah makan Nyante Dulu di Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Jumat 30 Desember 2022 pagi.
Menurutnya, apa yang disampaikan berdasarkan hasil informasi yang diperolehnya di lapangan. Saat ini pihaknya terus mengumpulkan data dan informasi untuk secepatnya mengungkap kasus penyakit masyarakat itu. Memang, untuk lokasinya sulit ditentukan karena selalu berpindah-pindah dari satu kos ke kos lainnya.
Karenanya sangat membutuhkan peran serta masyarakat untuk membantu mengungkap kasus itu. Besar harapan, masyarakat yang mengetahui segera melapor polisi sehingga langsung ditindaknya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Apliana Nona Ina, Polres Sumba Barat Daya Tetapkan Empat Tersangka
Terhadap hal itu Camat Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Agustinus Herman Theedens, S.HUT
mengaku baru pertama kali mengetahui hal itu ketika mendengar penjelasan Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol I Ketut Mastina dalam pertemuan tadi tentang adanya dugaan praktik prostitusi terselubung di Weepangali, Sumba Barat Daya.
Selaku kepala wilayah tentu siap mengecek kebenaran informasi itu dengan akan terus berbagi informasi dengan Wakapolres Sumba Barat Daya. Pada prinsipnya pemerintah tidak menginginkan penyakit sosial masyarakat terjadi di wilayah ini.
Untuk itu ia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor kepada kepolisian bila mendengar atau mengetahui adanya praktik prostitusi terselubung di wilayah itu. Hal itu agar kepolisian segera mengambil tindakan tegas membersihkan wilayah itu dari penyakit sosial masyarakat. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS