KKB Papua
Basmi KKB Papua, Kapolri Perpanjang Operasi Damai Cartenz Selama 6 Bulan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperpanjang operasi pengamanan dengan sandi Operasi Damai Cartenz selama 6 bulan ke depan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperpanjang operasi pengamanan dengan sandi Operasi Damai Cartenz selama 6 bulan ke depan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Operasi Damai Cartenz mulai diperpanjang per 1 Januari 2023.
"6 bulan, mulai 1 januari 2023," sebut Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Jumat 30 Desember 2022.
Masa tugas Operasi Damai Cartenz untuk menjaga situasi keamanan, termasuk membasmi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua berakhir pada 31 Desember 2022.
Sebelumnya, Ahmad Ramadhan menyebut bahwa saat ini sedang dilakukan pergantian personel Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz.
Ia juga mengatakan, Operasi Damai Cartenz masih akan mengedepankan tindakan preventif dan persuasif kepada masyarakat di Papua.
"Pola operasi ini akan lebih mengedepankan tindakan preventif dan persuasif kepada masyarakat Bumi Cenderawasih," ujar Ahmad Ramadhan.
Baca juga: KKB Papua - Panglima West Papua Army Tantang Jokowi, Siap Bertempur Melawan TNI Polri
Adapun Operasi Damai Cartenz 2022 mengedepankan tiga fungsi, yakni fungsi intelijen, fungsi pembinaan masyarakat (binmas), dan fungsi humas.
Dalam operasi tersebut, penegakan hukum tidak dijadikan hal utama untuk mengatasi permasalahan di Papua.
Operasi Damai Cartenz awalnya bernama Satgas Nemangkawi. Nama itu mulai berubah per 17 Januari 2022.
Dalam Operasi Damai Cartenz tahun 2022 melibatkan 1.925 personel yang terdiri dari 1.824 anggota Polri dan 101 anggota TNI.
Sebelumnya, Ahmad Ramadhan mengatakan, Operasi Damai Cartenz hanya dilakukan di lima wilayah hukum Polres Papua.
"Hanya di lima (wilayah hukum) Polres. Wilayahnya Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Nduga, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Puncak Ilaga," kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 19 Januari 2022.
Wilayah itu ditentukan karena kelimanya masih menjadi tempat yang cenderung rawan terjadi kekerasan oleh KKB Papua.
Ahmad Ramadhan mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan data statistik Polri.
"Lima wilayah tersebut berdasarkan data terjadinya kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB baik terhadap sipil maupun aparat keamanan," ujarnya.
Baca juga: KKB Papua - Klaim Pasukan KKB Duduki Maybrat Hanya Isapan Jempol, Kapolda: Saya Jamin Rakyat Aman
Sedangkan untuk wilayah lain di luar lima wilayah itu, Polri akan melakukan operasi Rastra Samara Kasih atau Rasaka guna menjaga keamanan di 23 wilayah hukum Polres di Papua.
Operasi Rasaka sendiri baru akan dimulai pada 3 Februari hingga 31 Desember 2022.
Menurutnya, 23 wilayah hukum Polres di Papua ini cenderung memiliki situasi yang lebih aman sehingga diberikan operasi yang berbeda.
Adapun operasi Damai Cartenz dan Rasaka ini sama-sama mengedepankan pola persuasif dan preemtif dan mengedepankan fungsi pembinaan masyarakat (binmas), intel dan humas.
Namun perbedaannya, operasi Rasaka tidak memiliki Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum).
Ahmad Ramadhan juga menjelaskan, Satgas Gakkum dalam Operasi Damai Cartenz akan bekerja jika mendeteksi ada gangguan keamanan di wilayah operasinya.
"Jadi operasi yang didukung Satgas Gakkum sebagai pendukung bukan dikedepankan. Kenapa? Saya ulangi lagi, bila terjadi gangguan keamanan oleh KKB maka Satgas Gakkum ini bergerak," ujar Ahmad Ramadhan.
Diketahui, operasi Damai Cartenz mulai bekerja sejak 17 Januari 2022 lalu. Operasi ini akan berakhir pada 31 Desember 2022. Adapun Operasi Damai Cartenz merupakan pengganti dari Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi yang biasanya bertugas menjaga situasi keamanan di Papua.
Dalam operasi itu akan melibatkan sebanyak 1.925 personel yang terdiri dari 101 anggota TNI dan 1.824 anggota Polri, dengan rincian 528 personel Polda Papua dan ada 1.296 personel bantuan atau backup Mabes Polri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS