Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Bakal Menangkan Pilpres 2024, Meski Disandingkan dengan Siapa pun

Ganjar Pranowo diramalkan bakal memenangkan Pilpres 2024 meski sosok Gubernur Jawa Tengah itu disandingkan dengan siapa pun dan dari partai manapun.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BAKAL MENANG - Ganjar Pranowo diprediksi bakal memenankan Pilpres 2024. Disandingkan dengan dengan siapa pun, Ganjar Pranowo bakal menang. Apalagi kalau sosok ini berduet dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. 

POS-KUPANG.COM - Ganjar Pranowo diramalkan bakal memenangkan Pilpres 2024 meski sosok Gubernur Jawa Tengah tersebut disandingkan dengan siapa pun dan dari partai manapun.

Fakta tentang keunggulan Ganjar Pranowo tersebut terungkap dari survei dan simulasi duet pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dibuat oleh Survei Charta Politika Indonesia.

Dari hasil survei dan simulasi tersebut, Ganjar Pranowo yang juga Kader PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ) itu unggul dengan siapa pun yang coba disandingkan dengannya.

Perolehan hasil tertinggi, ketika simulasi itu menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bakal Diusung Banyak Partai Kalau Tak Diakomodir PDI Perjuangan jadi Calon Presiden

Seperti apa hasil Survei Charta Politika Indonesia tersebut, kami sajikan secara lengkap dalam paparan berikut ini.

Bahwa dari simulasi sejumlah nama yang disandingkan dengan nama lainnya, pasangan Ganjar-Prabowo paling banyak dipilih oleh responden.

Bahkan, perolehan suara Ganjar dan Prabowo mengungguli pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono jika keduanya berduet.

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
ANTRE UNTUK USUNG - Adi Prayitno yakin banyak partai antre mengusung Ganjar Pranowo untuk jadi calon presiden 2024. Kalau tak diakomodir PDIP, berarti pasti dipinang partai lain untuk Indonesia maju.
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS ANTRE UNTUK USUNG - Adi Prayitno yakin banyak partai antre mengusung Ganjar Pranowo untuk jadi calon presiden 2024. Kalau tak diakomodir PDIP, berarti pasti dipinang partai lain untuk Indonesia maju. (POS-KUPANG.COM)

Simulasi tersebut tak hanya melibatkan empat nama, tetapi juga sejumlah nama lain yang disebut-sebut berpotensi maju sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

Simulasi 1

Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto: 43,4 persen

Anies Baswedan-AHY: 33,7 persen

Puan Maharani-Andika Perkasa: 3,9 persen

Tidak tahu/Tidak jawab: 18,9 persen

Baca juga: Ganjar Pranowo Sosok yang Merakyat, Sering Keliling Jawa Tengah Gunakan Sepeda Motor

Simulasi 2

Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto: 34,3 persen

Anies Baswedan-AHY: 29,1 persen

Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar: 25,9 persen

Tidak tahu/Tidak jawab: 10,7 persen

Simulasi 3

Ganjar Pranowo-Andika Perkasa: 34,9 persen

Anies Basweda-Ridwan Kamil: 28 persen

Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa: 24,9 persen

Tidak tahu/Tidak jawab: 12,2 persen

Simulasi 4

Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno: 36,8 persen

Anies Baswedan-Andika Perkasa 25,7 persen

Prabowo Subianto-Ridwan Kamil: 25,6 persen

Tidak tahu/Tidak jawab: 12 persen

Baca juga: Erick Thohir Paling Kuat di Jawa Tengah, Sosoknya Cocok Dampingi Ganjar Pranowo Jadi Presiden

Simulasi 5

Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil: 37,8 persen

Anies Baswedan-Ahmad Heryawan: 25,5 persen

Prabowo Subianto-Muhainin Iskandar 25 persen

Tidak tahu/Tidak jawab: 11,7 persen

Dari lima simulasi tersebut, terlihat bahwa suara tertinggi diraih oleh Ganjar dan Prabowo jika keduanya berpasangan sebagai capres dan cawapres.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, hal ini wajar mengingat Ganjar dan Prabowo konsisten masuk dalam tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi.

"Ada potensi pasangan Ganjar dengan Prabowo ini bisa memenangkan satu putaran (pemilu)," kata Yunarto dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa 29 November 2022.

Survei yang sama juga memperlihatkan elektabilitas masing-masing tokoh.

Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul dengan 32,6 persen. Di urutan kedua ada Anies Baswedan dengan elektabilitas 23,1 persen.

Sementara, Prabowo tergeser di urutan ketiga dengan tingkat elektoral 22,0 persen.

Kemudian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati peringkat empat dengan elektabilitas 5,6 persen.

Lalu, secara berturut-turut ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (3,5 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (2,0 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen).

Di urutan delapan dan seterusnya ada sosok Ketua DPR RI Puan Maharani (1,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,5 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,4 persen).

Baca juga: Ganjar Pranowo Didepak dari Calon Presiden, PDI Perjuangan Bakal Kehilangan 31 Persen Pemilih

Adapun survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022.

Survei menggunakan metode wawancara tatap muka.

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden. Sementara, margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

Anies Baswedan-AHY Berpeluang Menang

Sementara itu, ada juga pakar politik menyebutkan bahwa yang bakal memenangkan Pilpres 2024, adalah pasangan
Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketokohan Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat yang diasosiasikan 'korban' koalisi pemerintah, mendorong publik untuk memilih pasangan ini.

Peluang Anies - AHY memenangkan pesta demokrasi itu semakin terbuka, manakala Ganjar Pranowo gagal maju pilpres.

Ganjar gagal jadi calon presiden jikalau Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri itu memilih Puan Maharani sebagai figur yang diusung partai tersebut.

Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar yang dijagokan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa dinilai tidak cukup kuat mengalahkan Anies - AHY.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, peluang itu cukup besar jika dua figur capres pesaing Anies, yakni Ganjar dan Prabowo mendapatkan ganjalan.

Baca juga: Ganjar Pranowo Menguat di DKI Jakarta, Anies Baswedan Terpuruk di Jawa Tengah, Prabowo Stabil

“Potensi kemenangan itu akan semakin besar jika Ganjar masih menjomlo, alias belum dapat dukungan,” ujar Ari pada Kompas.com, Senin 19 Desember 2022.

“Atau koalisi Gerindra masih mengandalkan pasangan Prabowo-Muhaimin,” ujar dia.

Menurut dia, jika Anies dan AHY jadi berpasangan, keduanya bakal kian memperkuat representasi calon pemimpin dari kelompok oposisi.

Sebab, saat ini masyarakat yang tak puas dengan kinerja pemerintah hanya berharap pada dua sosok tersebut. Apalagi, Anies dan AHY sama-sama masif melakukan safari politik untuk menyapa masyarakat.

“Jika Anies sudah intensif melakukan kampanye di berbagai daerah, kemudian ditopang oleh kuatnya elektoral cawapres, maka tentu saja bisa membuka peluang munculnya poros Anies-AHY yang berpotensi menang di Pilpres 2024,” papar dia.

Ari menyampaikan, tak bisa dipungkiri bahwa AHY punya tingkat elektoral lebih tinggi ketimbang mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pendamping Anies.

Kelebihan anak sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terletak pada jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

“Membuat (AHY) kerap menyapa calon pemilih karena kunjungannya yang intens ke daerah-daerah,” kata dia.

Belum lagi, kata Ari, publik melihat bahwa Demokrat, SBY, dan AHY merupakan pihak yang menjadi musuh partai politik (parpol) koalisi pemerintah.

“(Publik) menganggap Demokrat hanyalah korban politik. Publik masih larut dengan mellow politics, yakni jatuh kasihan terhadap victim atau korban,” kata Ari.

Adapun survei Poltracking Indonesia pada Desember 2022 memperlihatkan bahwa elektabilitas AHY sebagai cawapres cukup dominan di Pulau Jawa.

Tingkat elektoralnya unggul di 2 dari 5 provinsi Jawa, yakni DKI Jakarta dan Banten.

Baca juga: Ganjar Pranowo Membungkuk di Depan Bu Mega: Saya Rindu Sekali, Sudah Lama Ibu Tidak ke Jateng

Elektabilitas AHY bersaing ketat dengan dua figur cawapres lain yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Namun, hingga kini Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki Nasdem, Demokrat, dan PKS tak kunjung dideklarasikan.

Salah satu hambatannya, ketiga parpol belum sepakat soal cawapres yang bakal dipasangkan dengan Anies Baswedan. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved