Breaking News

Pembunuhan Brigadir J

Ini Sosok Farah Primadani, Dokter Forensik yang Sengaja Pindahkan Otak Brigadir J ke Perut

Ini Sosok Farah Primadani, dokter forensik yang mengaku sengaja pindahkan otak Brigadir J ke perut, Bukan Orang sembarangan

Editor: Adiana Ahmad
Tribunnews.com
Sosok Farah Primadani Kaurow, Ahli Forensik dan Medikolegal/ Farah Primadani Kaurow (berjilbab), hadir sebagai saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J, Senin (19/12/2022) - Inilah Sosok Farah Primadani Kaurow, Ahli Forensi dan Medikolegal Kasus Pembunuhan Brigadir J 

Ia mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap semua organ setelah autopsi selesai.

Organ-organ tubuh itu, katanya, dikeluarkan lalu dikembalikan ke dalam rongga tubuh.

Termasuk otak Brigadir J yang kemudian dimasukkan ke dalam rongga perut.

Tujuannya, lantaran tim kedokteran akan melakukan proses embalming pasca-autopsi.

"Jadi setelah pemeriksaan autopsi selesai, jadi autopsi itu kan kita melakukan pemeriksaan semua organ."

"Semua dikeluarkan dan setelah selesai maka akan dikembalikan kembali ke dalam rongga tubuh," terangnya.

"Pada saat itu pengembalian itu masuk intinya ke dalam rongga tubuh karena akan dilakukan proses tindakan embalming pasca autopsi."

"Sehingga untuk memaksimalkan embalming itu kami rendam ke dalam formalin lalu kami masukan ke dalam rongga perutnya," imbuhnya.

Tak Ada Luka Lain Selain Luka Tembak

Jenazah Brigadir Yosua Hutabarat dilakukan pemakaman kembali secara kedinasan, Rabu (27/7/2022). (Tangkap layar siaran langsung YouTube Kompas TV)

Farah Primadani Kaurow mengungkapkan tak ada luka lain selain luka tembak di jenazah Brigadir J.

Diketahui, Farah merupakan dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi kepada jenazah Brigadir J di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Ia menuturkan, sayatan pisau di tubuh Brigadir J merupakan bekas autopsi pertama kali yang telah dilakukannya pada 8 Juli 2022 lalu.

"Apakah di jenazah Yosua itu ada sayatan pisau atau tusukan pisau?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU), Senin.

"Betul, bekas sayatan itu saya lakukan dengan sengaja untuk mengeluarkan peluru," jawab Farah. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved