Berita Manggarai Barat
BPOLBF Terapkan Dua Strategi Antisipasi Ancaman Resesi Tahun 2023 di Labuan Bajo
Dua strategi ini akan diterapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada seluruh kementerian, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores atau BPOLBF akan menerapkan dua strategi utama guna mengantisipasi ancaman resesi ekonomi global tahun 2023, khususnya dari segi pariwisata Labuan Bajo.
Dua strategi ini akan diterapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada seluruh kementerian, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), untuk menjaga perputaran uang dengan mendorong penggunaan produk lokal.
"Kita mendorong masyarakat untuk berwisata di dalam Kota Labuan Bajo dan sekitarnya. Dengan mengunjungi dan berbelanja di destinasi wisata di dalam kota dan sekitarnya ekonomi lokal bisa bertumbuh, berkembang, dan bertahan di tengah resesi," ujar Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Minggu 18 Desember 2022.
Strategi kedua, lanjutnya, adalah menyebarkan berbagai aktivitas wisata di Labuan Bajo ke masyarakat. Shana menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mendorong promosi Labuan Bajo sebagai destinasi meetings (pertemuan), conventions (konvensi), dan exhibitions (pameran) atau MICE.
Hal tersebut diiringi dengan upaya menggali dan memperkuat penyelenggara acara (event organizer atau EO) setempat yang diharapkan mampu menangani acara-acara MICE.
"Saat ini Labuan Bajo dikenal sebagai salah satu destinasi MICE pasca-G20 dan ke depan akan ada lebih banyak lagi event (acara) MICE yang diadakan di Labuan Bajo sehingga kami mendorong agar MICE ini tidak saja dilakukan oleh pemerintah tetapi juga oleh sektor pentahelix lainnya," terangnya.
Baca juga: BPOLBF Raih Anugerah Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi
Pihaknya juga tengah merancang agar lebih banyak lagi acara yang bisa digelar di Labuan Bajo tahun depan. Menurutnya, semakin banyak acara yang diselenggarakan di Labuan Bajo dan sekitarnya maka akan semakin banyak juga peluang usaha yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan industri setempat.
Adapun industri tersebut mulai dari penyewaan alat hingga keterlibatan warga lokal yang berpotensi dalam berbagai penyelenggaran acara.
Melalui pembangunan ekosistem event yang kuat, potensi serapan tenaga kerja yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat diharapkan dapat terwujud.
"Kami terus mendorong agar SDM (sumber daya manusia) lokal diberdayakan dengan maksimal dalam berbagai penyelenggaran festival. Mulai dari project manager-nya, stage manager, bintang tamunya, dan semua unsur dalam event tersebut memberdayakan SDM lokal," jelas Shana.
Ia mengatakan, BPOLBF memiliki program Ekosistem Parekraf Floratama (Floratama Creative Hub) pada tahun 2022 yang melibatkan 2.627 peserta serta melahirkan lebih dari 50 ide bisnis, 10 ide terkurasi, dan 20 pengusaha terkurasi.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS