KKB Papua

KKB Papua - Ternyata Sosok Ini yang Pimpin KKB Papua Serang Polisi di Kepulauan Yapen

Plato Merani sosok yang teridentifikasi sebagai oknum yang memimpin Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menyerang polisi Kepulauan Yapen.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
PELAKU PENYERANGAN - Tindakan anarkis KKB Papua dalam insiden baku tembak dengan aparat kepolisian Polres Kepulauan Yapen, ternyata digerakkan oleh oknum yang teridentifikasi bernama Plato Marini. Video yang berisi pernyataan Plato Marini kini viral di media sosial. 

Pembunuhan yang dilakukan KKB Papua ini mendapat kecaman dari Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring.

Melansir dari instagram @kodam17, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring membantah dengan tegas tuduhan tukang ojek yang menjadi korban kekejian KKB Papua pimpinan Nason Mimin Di Kabupaten Pegunungan Bintang yang terjadi pada Senin 5 Desember 2022 lalu, merupakan aparat Intelijen.

BASMI KKB PAPUA – Nelson Ondi, tokoh pemuda Papua mendesak Panglima TNI segera mengerahkan pasukan untuk membasmi Kelompok Kriminal Bersenjata dari Tanah Papua. Ini harus dilakukan demi menciptakan keamanan di daerah tersebut. Tanpa langkah tegas, KKB seenak hati melakukan tindakan yang menyusahkan banyak orang.
BASMI KKB PAPUA – Nelson Ondi, tokoh pemuda Papua mendesak Panglima TNI segera mengerahkan pasukan untuk membasmi Kelompok Kriminal Bersenjata dari Tanah Papua. Ini harus dilakukan demi menciptakan keamanan di daerah tersebut. Tanpa langkah tegas, KKB seenak hati melakukan tindakan yang menyusahkan banyak orang. (POS-KUPANG.COM)

Bantahan ini disampaikan Danrem saat dihubungi via telepon seluler, pada Senin 12 Desember 2022.

Danrem menyebut, 3 orang korban yang telah dibunuh secara keji oleh KKB Papua di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kab. Pegunungan Bintang, merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.

“Jadi tidak benar kalau mereka (KKB Papua) menyebut para korban adalah aparat Intelijen, mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek,” tuturnya.

“Pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris.

Saya juga beragama Kristen, dalam ajaran agama apapun tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat.

Ini merupakan pekerjaan teroris yang dirinya sedang dirasuki oleh setan,” sambung Danrem.

Danrem menyatakan bahwa pihak KKB Papua juga telah menuduh korban sebagai aparat intelijen dengan meletakkan senjatanya jenis pistol seolah-olah adalah barang yang dibawa oleh korban.

“Hal ini merupakan cara licik yang dilakukan oleh KKB Papua untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan,” tegas Danrem.

Baca juga: KKB Papua - Kalenak Murid Jadi Target TNI Polri: Daftar Kejahatannya Kini Sudah Dikantongi Aparat

Selaku Danrem 172/PWY, pihaknya menyampaikan duka cita kepada pihak keluarga korban.

“Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban kekejian dan kebiadaban KST ini,” imbuhnya.

Terkait dengan pistol yang digunakan oleh KST, pihaknya mengindikasikan senjata pistol tersebut merupakan salah satu senjata organik milik TNI AD yang hilang ketika Heli MI 17 milik Penerbad jatuh pada tahun 2019 silam di Kab. Pegunungan Bintang.

“Pada kejadian jatuhnya Heli MI-17 pada tahun 2019 lalu, sebanyak 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang dan diambil oleh pihak KKB Papua." ujar Danrem. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com dio GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved