Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Desember 2022, Hidup Selaras dengan Kehendak Tuhan.

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hidup Selaras dengan Kehendak Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 17 Desember 2022, dengan judul Hidup Selaras dengan Kehendak Tuhan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hidup Selaras dengan Kehendak Tuhan.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 49: 2.8-10; dan bacaan Injil Matius 1: 1-17.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 17 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Yakub, seorang utusan Tuhan, seakan telah mengetahui bahwa ajalnya sudah tidak lama lagi akan tiba. Kepekaan batinnya sebagai seorang utusan Allah membangkitkan kesadarannya untuk secepatnya berbicara kepada anak-anaknya sebelum ajalnya tiba.

Dia berbicara mengenai Yehuda bahwa Yehuda nanti akan dipuji oleh saudara-saudaranya dan Yehuda-lah yang akan memegang tongkat kerajaan.

Yehuda akan memiliki kekuatan untuk menekan musuh-musuhnya dan tidak seorang pun yang berani mengganggunya.

Tapi sebaliknya semua bangsa akan takluk kepadanya.

Mungkinkah kekuatan istimewa yang dari Tuhan ini akan diberikan juga kepada setiap kita orang beriman?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 16 Desember 2022, Segala Pekerjaan yang Diserahkan Bapa kepadaKu

Hal ini tentu tidak boleh menjadi ambisi manusiawi kita. Karena hal itu semata kehendak Tuhan. Tuhan sendirilah yang berbicara kepada setiap orang yang Tuhan sendiri berkenan.

Sebagai orang beriman kita hendaknya tidak mengejar hal itu, tapi cukuplah bagi kita untuk membangun hidup yang selaras dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan.

Bahwa kita akan memahami hidup orang-orang khusus yang akan menjadi utusan Allah, selalu kepada kita diberikan tanda oleh Tuhan.

Kita tidak mungkin memahami Yesus sebagai Allah tanpa kita terlebih dahulu memahami bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia.

Dan pada pemahaman inilah Allah akhirnya rela turun menjadi manusia biasa namun tanpa dosa. Dia dikandung dan dilahirkan oleh Santa Perawan Maria karena kuasa Roh Kudus.

Bukan karena keinginan manusia. Tapi supaya sebagai tanda agar kita memahami bahwa Yesus adalah Anak Manusia, maka Allah dengan kebijaksanaan-Nya mendatangi Yusuf untuk kemudian menjadi suami Maria. Yusuf itu adalah anak Yakub dari keturunan Daud.

Sampai di sini kita seakan memahami bahwa Yesus masuk dalam sejarah umat manusia. Ia berasal dari keturunan Daud. Dan demikianlah kita mengetahui silsilah Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 16 Desember 2022, Aku Diutus Oleh Bapa

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved