BPS dan BRIN Sampaikan Hasil Kajian Peran Sosial Demografi Dukung Pembangunan Ekonomi Hijau
BPS dan BRIN Menyampaikan Hasil Kajian Tentang Peran Sosial Demografi Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi Hijau di Aston Hotel
Dalam temuan Yusuf Maulana, Mewakili tim riset NTT menyampaikan Pengembangan EBT berperan penting dalam pemerataan akses energi, mendorong pembangunan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT.
"Riset ini bertujuan untuk menganalisis praktik-praktik ekonomi hijau bidang EBT di berbagai level, rumah tangga, komunitas, NGO, pelaku usaha atau swasta dan pemerintah daerah di provinsi NTT dalam perspektif sosial demografi," jelasnya.
Kemudian mewakili tim riset Bali, Dr. Sri Sunarti Purwaningsih, M.A. mengatakan pertanian organik sebagai diversifikasi lapangan usaha untuk mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap pariwisata di Bali.
Krisis 1998, kasus bom Bali 1 dan 2, serta pandemi Covid-19 merupakan bukti bahwa diperlukan diversifikasi lopanygan usaha agar mengurangi ketergantungan terhadap sektor pariwisata.
Baca juga: Regsosek 2022 Segera Digelar, BPS: Rancang Program Tepat Sasaran
Dampak pertanian organik terbukti bukan hanya berdampak secara ekonomi lingkungan.
Seperti di Desa Sangeh, pertanian organik yong dijalankan dapat meningkatkan produksi lebih dari 80 persen, bebas pupuk urea, pestisida, hemat air hingga 50 persen dan ramah lingkungan. Selain itu, di Nusa Penida, pertanian organik menjadi salah satu cara menjaga kelestarian mata air.
"Selain itu mempertimbangkan kesetaraan gender dalam green jobs untuk peningkatan feksibilitas, pengelolaan lingkungan yang lebilh baik, peningkatan distribusi sumber daya, pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan di tangan perempuan bermanfaat untuk pembangunan manusia secara umum, karena mereka cenderung berinvestasi lebih banyak dalam nutrisi, kesehatan anak-anak," jelasnya.(dhe)