Opini

Opini: Rindu dan Natal

Selamat menyongsong hari raya natal. Semoga Natal Tuhan menjadi natalku, natal dia, natalmu, natalnya, natal mereka dan natal kita.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/JEVON AGRIPA DUPE
Foto Ilustrasi - Jasinta Florentina pengunjung Ace Hardware Kupang Lippo Plaza Kupang, melihat pernak pernik Natal, Jumat 9 Desember 2022. 

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya.

Firman itu adalah Sabda, kata dan bahasa Allah yang telah menjelma menjadi manusia dan tinggal diantara manusia. Perayaan natal adalah perayaan bahasa menjadi manusia.

Bahasa yang pada mulanya hanya dikabarkan oleh Malaekat Gabriel kepada Maria gadis desa yang polos itu menjelma menjadi manusia. Sabda Allah adalah kata-kata hidup yang menghidupkan dari kekal hingga kekal.

Natal adalah perayaan bahasa Allah menjadi manusia biasa yang masuk dan tinggal di dalam situasi dan realitas hidup manusia secara hari ini. Natal adalah saat berahmat Tuhan datang dan melebur di tengah realitas hidup suram umat manusia.

Baca juga: Opini : Jalan Beriringan Pembelajaran dan Assesmen

Ia datang memberi kebebasan kepada yang tertawan, menyembuhkan yang sakit dan membebaskan yang terbelenggu oleh segala persoalan hidup sosial di tengah masyarakat majemuk. Ia adalah penyelamat yang datang menjadi jalan kebenaran dan hidup kepada hidup yang kekal.

Gerangan umat kristiani siapakah yang tidak ada rasa rindu untuk merayakan perayaan akbar ini? Sehingga tidaklah heran kalau desember dan natal itu adalah musim liburan yang sangat identik dengan saat untuk melepas rindu serentak menerima berkat baru untuk menutup buku hidup di tahun lama dan beranjak menuju awal tahun untuk membuka lembaran buku hidup baru bersama matahari di tahun baru.

Rindu dan natal adalah perpaduan kedua kata yang sengaja dipilih untuk menggoreskan sajian sederhana ini. Semoga menghantar pembaca untuk tidak hanyut di dalam aktivitas.

Artinya ketika pembaca melihat judul ini pasti penasaran tentang isi dari rindu dan natal macam apakah yang dirindukan? Pembaca disadarkan untuk mengatur dan menjadwalkan aktivitas liburan natal secara baik agar tidak kehilangan saat paling berharga itu. Jangan hanyut di dalam rindu karena rindu itu sakit dan menyakitkan.

Selamat merindu dan selamat menyongsong hari raya natal. Semoga Natal Tuhan menjadi natalku, natal dia, natalmu, natalnya, natal mereka dan natal kita.

Mari kita pun membiarkan diri untuk dilahirkan secara terus-menerus dalam kebaruan hidup yang penuh dengan kebajikan dan berkat bagi siapa pun yang dijumpai di ziarah hidup ini.

Rindu adalah rasa yang tak tertahankan untuk menggapai orang-orang terkasih dengan cinta dan kasih sayang yang tulus. Obat dari rindu adalah jumpa dan melepas rasa bahagia dan gembira dipadukan menjadi kekuatan baru yang menyatuhkan untuk berlangkah dengan pasti memecah misteri yang masih terselubung di hari esok. Sekali lagi selamat merindu dan melepas rindu di hari natal yang penuh bahagia. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved