Kasus Ferdy Sambo

Arif Rahman Menangis di Depan Hakim, Dikibuli Ferdy Sambo, Dipecat dan Kini Terancam Dipenjara

Arief Rahman, seorang polisi yang dulunya menjadi anak buah Ferdy Sambo, mengalami nasib yang sungguh malang. Ia merasakan hal terburuk dalam hidupnya

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SATU KOTAK PELURU - Sebelum menembak Brigadir J, Ferdy Sambo sempat membekali Bharada E dengan satu kotak peluru yang berisi banyak peluru. Itu terjadi saat Ferdy Sambo menyampaikan skenario tentang pembunuhan tersebut. 

Menjawab itu, Bharada E menyebutkan bahwa suara Ferdy Sambo agak kuat sehingga didengar pula oleh saksi yang lain, termasuk Putri Candrawathi.

"Sambil Ferdy Sambo ceritakan tentang skenario, Ibu juga sedang berbicara dengan Ferdy Sambo. Sepintas saya dengar tentang CCTV.

Pertama tentang CCTV kedua omong lagi tentang sarung tangan.

Kepada saya, Ferdy Sambo menanyakan lagi, mana senjatamu? dan langsung saya jawab, ada komandan.

Baca juga: Sidang Ferdy Sambo, Bharada E Minta Maaf Bersimpuh dan Menangis di Kaki Ibunda Brigadir J

Ia juga menanyakan berapa pelurumu. Saat itu saya diberikan lagi satu kotak peluru. Isinya banyak. Saat itu saya langsung tambahkan amunisinya.

Hakim sempat bertanya, berapa banyak amunisi yang ada di dalam senjatamu saat itu? Dan langsung dijawab: "Kalau tidak salah ada tujuh."

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved