Kasus Ferdy Sambo
Arif Rahman Menangis di Depan Hakim, Dikibuli Ferdy Sambo, Dipecat dan Kini Terancam Dipenjara
Arief Rahman, seorang polisi yang dulunya menjadi anak buah Ferdy Sambo, mengalami nasib yang sungguh malang. Ia merasakan hal terburuk dalam hidupnya
POS-KUPANG.COM - Arief Rahman, seorang polisi yang dulunya menjadi anak buah Ferdy Sambo, mengalami nasib yang sungguh malang. Ia merasakan hal terburuk dalam hidupnya lantaran terlibat kasus itu.
Sejak diberhentikan tidak dengan hormat dari institusi kepolisian, kini yang bersangkutan juga sedang terancam akan dijebloskan ke penjara.
Bahkan saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Arief Rahman tak mampu membendung air matanya.
Ia menangis ketika majelis hakim menanyakan kepadanya tentang keterlibatannya dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua pada Jumat 8 Juli 2022.
Baca juga: Ferdy Sambo Cegat Bharada E, Dibisiki Agar Berbohong ke Kapolri
Arief Rahman juga mengaku sudah dipecat tidak dengan hormat dari kepolsian karena terlibat dalam tindakan obstruction of justice atas perintah Ferdy Sambo.
Mungkin karena kariernya hancur gegara Ferdy Sambo, sehingga dalam sidang kasus pembunuhan itu, Arif Rahman pun menangis.
Ia merasa dikibuli oleh Ferdy Sambo. Pasalnya, saat membantu dalam kasus tersebut, Ferdy Sambo menyatakan akan membelanya. Tapi yang terjadi saat ini justeru sebaliknya.
Perihal Arif Rahman menangis di persidangan itu, kini viral di media sosial, pada akun TikTok.
Bharada E Mengaku Diberi Satu Kotak Peluru
Sementara itu, dalam video viral lainnya terlihat Bharada E alias Richard Eliaezer Pudihang Lumiu, membeberkan secara blak-blakan skenario pembunuhan yang diotaki Ferdy Sambo.
Kepada Majelis Hakim yang menyidangkan perkara pembunuhan berencana tersebut, Bharada E menceritakan secara blak-blakan tentang skenaruo yang dibuat oleh Ferdy Sambo
Baca juga: Sidang Ferdy Sambo, Penyidik Bharada E Dibikin Ciut Suami Putri Candrawathi saat Olah TKP
"jadi gini Card. Lokasinya di 46. nanti di 46 itu, ibu dilecehkan sama Yosua. Terus ibu teriak, kamu respon, Yosua ketahuan tembak kamu. Kamu tembak balik Yosua dan Yosua meninggal," tutur Bhrada E menirukan perintah Ferdy Sambo.
Saat itu, kata Bharada E, dirinya kaget mendengar perintah itu. Dan, Ferdy Sambo menjelaskan berulang-ulang tentang skenario itu.
"Kamu jangan takut Chard (Richard Eliaser Pudihang Lumiu), karena pertama kamu bela ibu (Putri Candrawathi) dan kedua kamu bela diri karena dia (Brigadir J) tembak duluan," cerita Bharada E.
Terhadap kesaksian tersebut, hakim lantas menanyakan kepada Bharada E, pada saat menyampaikan siasat itu, apakah Ferdy Sambo dengan suara berbisik ataukan dengan suara yang kuat.