Berita NTT

2024 Birokrasi Indonesia Diharapkan Berkelas Dunia 

kekuatan rakyat jadi militer juga profesional masuk sebagai kekuatan keamanan nasional, birokrasi juga menjadi kekuatan pelayanan publik

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
PODCAST -  Dosen Program Pascasarjana Undana, Dr. David Pandie, M.Si bersama host Manager Online Pos Kupang Alfons Nedabang, Senin, 12 Desember 022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dosen Program Pascasarjana Universitas Nusa Cendana atau Undana Kupang, Dr. David B. W. Pandie, M.S mengatakan, birokrasi Indonesia pada tahun 2024 mendatang diharapkan menjadi birokrasi berkelas dunia. 

Hal ini diungkapkan dalam Podcast Pos Kupang dengan tema "Deskripsi Reformasi Birokrasi Indonesia" yang dipandu oleh host Manager Online Pos Kupang, Alfons Nedabang, Senin, 12/12/2022. 

Berikut cuplikan wawancara eksklusif Pos Kupang bersama Dr. David Pandie. 

A : Apakah reformasi Indonesia masih stagnan, belum optimal? 

D : Kalau kita berbicara tentang konsep birokrasi ini konsep yang kompleks memang.

Tetapi dalam diskusi hari ini kita bicara saja birokrasi sebagai suatu sistem administrasi publik yang menjadi bagian untuk mengeksekusi kebijakan dan memberikan pelayanan kepada publik.

Jadi menjadi mesin dari pemerintahan, sebagaimana prinsip pak Jokowi, negara hadir di mana - mana dan kehadiran negara tidak lain adalah birokrasi.

Jadi birokrasi kita ini lahir dalam seluruh siklus kehidupan masyarakat mulai seorang itu ada dalam rahim ibu, sampai mati dia ada di dalam lingkup pelayanan atau relasi dengan birokrasi jadi kita tidak bisa menghindar dari birokrasi betapa pun kita sering katakan, birokrasi ini negatif tapi kita tidak bisa hindari. 

A : Jadi sejak masih janin kita sudah bersinggungan dengan birokrasi ya? 

D : Iya. Jadi ketika masih dalam kandungan ibu, kita kan berhubungan dengan birokrasi Puskesmas, bagaimana kunjungan K1 sampai K4 ibu hamil supaya memberikan pelayanan untuk menjamin mutu kehidupan manusia supaya tidak stunting dan seterusnya sampai kita mati, untuk kubur kita butuh birokrasi juga. Itu sebetulnya fenomena betapa dekatnya birokrasi dengan kehidupan kita sebagai warga negara.

Baca juga: Terima Penghargaan dari KIP, Hanura NTT Siap Pertahankan Predikat 

Harapan masyarakat tentunya bahwa birokrasi itu selalu memberikan solusi yang terbaik dalam berbagai implementasi kebijakan maupun pelayanan publik tapi harapan itu masih ada gap antara harapan dan kenyataan dan gap inilah yang menjadi dasar untuk birokrasi harus direform.

Nah didalam memahami birokrasi dalam dunia praktis sebetulnya setiap negara itu punya sejarah yang berbeda - beda berkaitan dengan birokrasi. Kemudian birokrasi itulah yang akan diwariskan dari waktu ke waktu sampai saat ini. Saya mungkin sedikit saja menggambarkan tentang birokrasi kita sampai saat ini sebetulnya satu warisan yang panjang.

Birokrasi feodal pada masa kerajaan menjadi alat raja kemudian ketika kita dijajah selama 350 tahun birokrasi kerajaan itu berubah menjadi birokrasi kolonial bekerja untuk kepentingan penjajah. Begitu kita merdeka birokrasi itu mengalami transisi dari alat penjajah menjadi alat Negara Republik Indonesia.

Baca juga: Kepala DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo: Realisasi DAK Fisik di NTT Baru 68,28 Persen

Nah ini prosesnya tidak serta merta langsung menjadi kekuatan nasionalisme yang hebat karena masih terpengaruh juga dengan rohnya, DNAnya masih terpengaruh, apalagi sepanjang kita merdeka juga birokrasi ada dalam rezim - rezim.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved