Berita Ende

Yayasan Tananua Flores Kembali Gelar Pertemuan Semestetal Bagi Petani dan Nelayan di Desa Mbobhenga

materi tentang menjaga lingkungan, lalu materi perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, dan materi tentang Bumdes.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
PERTEMUAN - Suasana pertemuan semesteral bagi para petani dan nelayan yang digagas oleh Yayasan Tananua Flores di Desa Mbobhenga, Sabtu 10 Desember 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, ENDE -Yayasan Tananua Flores kembali menggelar pertemuan semesteral bagi para petani dan nelayan dari 27 desa binaannya.

Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari, 9-12 Desember 2022 itu dilaksanakan di Desa Mbobhenga, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.

Hadir dalam kegiatan tersebut, pengurus Yayasan Tananua Flores, para pendamping desa binaan, para kepala desa, anggota kelompok, dan para pemateri, serta undangan.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Wilis Rute Kupang - Labuan Bajo Desember 2022, Ada 2 Jalur Via Kalabahi & Ende

Dalam pertemuan tersebut, selain anggota kelompok melakukan sharing terkait dengan program yang sudah dilakukan juga diberi materi sebagai pemicu untuk menemukan ide-ide kreatif pengembangan program.

Materi-materi yang disampaikan diantaranya, penyajian hasil kajian pangan lokal oleh Yayasan Tananua Flores, materi terkait peraturan daerah penyelenggaraan pangan lokal oleh DPRD Ende, materi tentang menjaga lingkungan, lalu materi perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, dan materi tentang Bumdes.

Selain materi, para peserta akan melakukan praktek penanaman pohon di sekitar sumber mata air dan praktek pengelolaan pangan lokal. Pertemuan bersama tersebut juga dimanfaatkan dengan pameran pangan lokal dari kelompok binaan.

Direktur Yayasan Tananua Flores, Bernadus Sambut mengatakan bahwa, pertemuan semesteral bagi petani dan nelayan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap enam bulan sekali yang diselenggarakan oleh Yayasan Tananua Flores.

Pertemuan semesteral tersebut merupakan wadah untuk saling sharing antara petani dan nelayan. Sedangkan pemateri yang dihadirkan hanya untuk dijadikan sebagai pemicu diskusi.

"Dengan pemateri yang diberikan tersebut, diharapkan dapat membuka pikiran para peserta. Tentu dengan pertemuan itu ada banyak sekali ide dan gagasan yang disampaikan untuk kelangsungan mereka sebagai petani dan nelayan," ujarnya.

Baca juga: SMP Katolik Frateran Ndao-Ende Gelar PAS dan SAS Bagi Para Siswanya

Salah seorang peserta yang merupakan Kades Terpilih Desa Detuwulu, Urbanus Paru mengaku senang dengan pertemuan tersebut karena membuka wawasan mereka terkait dengan pengelolaan pangan lokal di desanya masing-masing.

Urbanus yang juga Ketua Kelompok Mbusu Watu mengatakan, materi yang disampaikan akan menjadi bekal untuk dirinya bersama anggota kelompok dalam pengembangan potensi desanya.

Sementara itu, Anggota Kelompok Kodim Oktopus, di Desa Kotodirumali, Kecamatan Keo Tengah, Bonifasius Niga mengatakan bahwa, kehadiran Yayasan Tananua Flores dalam upaya pendampingan pengembangan gurita di desa Kotodirumali sangat dirasakan manfaatnya.

"Dengan adanya penutupan dan pembukaan kembali rumah gurita membuat produktif gurita di desa kami meningkat kembali. Kami akhirnya paham bagaimana pengembangan gurita yang ramah lingkungan," ungkapnya.

Untuk diketahui bersama bahwa, Yayasan Tananua telah melakukan pendampingan terhadap 23 desa bagi petani yang sudah mengembangkan potensi lokal di desanya dan 4 desa yang melakukan budidaya gurita. (tom)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved