Berita Kota Kupang
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh Bilang Membuat Aplikasi Tidak Sulit Kalau Alurnya Jelas
Itu baru namanya proses bisnis. Jangan sampai sudah ada terus satu jalan ke kiri, satu jalan ke kanan. Itu agak susah
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menyebut untuk membuat sebuah aplikasi memang tidak terlalu sulit bila alurnya jelas.
Paling sulit, menurutnya adalah saat implementasi. Dia ingin agar aplikasi terus dilakukan ujicoba agar mendapat masukan untuk perbaikan kedepan.
"Kita konsisten dan punya komitmen yang kuat atau tidak. Ini yang kita perlukan," katanya saat sosialisasi pengembangan aplikasi Sodamolek, Selasa 6 Desember 2022.
Baca juga: 36 Pembalap Cilik Ikut Fun Race Mini GP di Kota Kupang
Ia menyebut, pengembangan Sodamolek merupakan bagian dari upaya pelayanan publik yang lebih cepat dan baik. George mengatakan semua basis informasi bisa dikerjakan dengan kemudahan teknologi yang ada.
George juga menegaskan bahwa keberadaan atau keberlangsungan aplikasi ini perlu ada etikad baik agar memperkaya aplikasi tersebut. Dengan begitu maka bisa mengakomodir semua persoalan maupun pelayanan publik bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kominfo NTT, Aba Maulaka, yang hadir dalam kesempatan itu, mengaku mendukung adanya pengembangan aplikasi ini. Ia menyebut ada enam komponen dalam SPEB, salah satunya proses bisnis.
Oleh karena itu, Aba meminta agar Penjabat Wali Kota Kupang bisa memberikan satu atensi agar pelayanan berbasis elektronik dengan pengembangan aplikasi, bisa ada keterlibatan dari semua perangkat daerah.
"Itu baru namanya proses bisnis. Jangan sampai sudah ada terus satu jalan ke kiri, satu jalan ke kanan. Itu agak susah," katanya.
Baca juga: Kesadaran Warga Kota Kupang Membayar Pajak Kendaraan Masih Rendah
Aba menegaskan, agar merancang aplikasi ini bisa melihat atau menyambung keterlibatan dari semua perangkat daerah. Dengan ini maka keterkaitan antar semua ini bisa terhubung dengan baik.
Bagian berikut, kata dia, pada aspek keamanan.
Menurutnya perlu ada sistem keamanan sehingga bisa memproteksi ataupun menjaga agar aplikasi itu bisa lebih terjaga.
Baginya mengintegrasikan itu semua juga perlu ada jaringan yang mumpuni sehingga penyambungan aplikasi berjalan optimal.
"Perlu disosialisasikan. Kalau tidak, maka sulit. Nanti agak sulit dirasakan oleh masyarakat. Kita ini gampang, tapi masyarakat sebagai ornggunar atau user ini agak stengamati," tegasnya.
Aba mengajak pengembangan itu tidak hanya berjalan ditempat.
Baca juga: Kesadaran Warga Kota Kupang Membayar Pajak Kendaraan Masih Rendah
Lebih dari itu perlu sosialisasi berkala hingga ke akar rumput agar masyarakat saat penerapan tidak ragu atau membingungkan. (Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS