AHY di Kupang

Selamat Datang Ketum Demokrat AHY di Kota Kupang

Sebagai Ketua Umum Partai, AHY perlu turun ke akar rumput mendengar dan merasakan langsung jeritan dan kesulitan rakyat.

POS KUPANG.COM
DAMPINGI AHY -Politisi Partai Demokrat asal NTT, Benny K Harman (BKH) mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkunjung ke Kupang, Provinsi NTT, Selasa, 6 Desember 2022. 

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hari ini tiba di Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tengggara Timur (NTT). Selamat datang di `City of Coral'. Ada dua agenda utama Ketum AHY selama dua hari di Kupang.

Selain melantik pengurus partai Demokrat dari 22 kabupaten/kota se-NTT, Ketum AHY juga memberi kuliah umum kepada civitas akademika Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang.

Kegiatan kuliah umum ini dilakukan dalam kapasitas Ketum sebagai Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute. Unwira adalah salah satu universitas Katolik terbesar asuhan ordo Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divini / SVD), di Indonesia. Unwira menjadi kampus terbesar kedua yang dikelola SVD di Asia, setelah Universitas Nanzan - Nagoya, Jepang.

Kunjungan Ketum AHY di kota Kupang - NTT bukan baru pertama kali. Kunjungan kali ini merupakan yang kedua, terakhir tahun 2021 ketika Wali Kota Kupang, Jefry Riwukore masih menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat.

Baca juga: AHY di Kupang, Gubernur NTT Jemput Rombongan AHY di Bandara El Tari Kupang

Kedatangan AHY waktu itu dalam rangka konsolidasi partai setelah upaya percobaan kudeta yang dilakukan Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko gagal total. Setelah kudeta itu, Ketum AHY keliling Indonesia untuk konsolidasi internal, membangun kembali persatuan, untuk menghadapi ancaman hantu kudeta dari invisible hand kekuasaan terhadap kepemimpinan partai.

Lantas, adakah yang istimewa dari kunjungan Ketum AHY ke Kota Kupang kali ini, selain urusan seremoni melantik pengurus partai?

Barangkali sebagian kalangan melihat kunjungan Ketum AHY ke Kupang kali ini sebagai kunjungan biasa-biasa saja. Sebagai ketua umum partai, kunjungan seperti ini adalah sebuah rutinitas belaka. Memang begitulah seharusnya ketua umum partai politik selalu turun ke bawah untuk menyapa rakyat dan bertemu dengan para kader di akar rumput. Ketua umum partai sebagai pemimpin organisasi diharapkan sesering mungkin turun untuk melihat dan merasakan secara langsung apa yang menjadi kecemasan rakyat di akar rumput.

Meminjam istilah Jürgen Habermas, yang dituntut dari seorang pemimpin di alam demokrasi adalah komunikasi, bukan dominasi. Mendengarkan selain menjelaskan. Dialog dan bukan monolog.

Baca juga: Dua Agenda Penting Agus Harimurti Yudhoyono AHY Saat Berada di Kupang

Bagi Partai Demokrat dan barangkali juga untuk publik NTT umumnya, kunjungan Ketum kali ini sangat penting dalam konteks politik sekarang. Demokrat adalah parpol yang hingga saat ini konsisten di luar pemerintahan sejak 2014. Di era reformasi, Partai Demokrat pernah meraih suara tertinggi di DPR RI, dan kader utamanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden selama 10 tahun (2004-2014). SBY menjadi presiden pertama di era reformasi yang dipilih secara langsung oleh rakyat. All love SBY.

Kalaupun sekarang Demokrat berada di luar pemerintahan, itu bukanlah kutukan yang harus ditangisi. Delapan tahun di luar pemerintahan adalah momentum bagi Demokrat untuk berkontemplasi. Melihat ke dalam dan menatap ke luar. Mengingat masa lalu dan menerawang ke masa depan. Juga waktu yang baik bagi rakyat untuk menilai rezim SBY disandingkan dengan rezim setelahnya.

Sebagai partai politik, Demokrat melihat kondisi rakyat sekarang tidak baik- baik saja. Entah di bidang ekonomi, entah di bidang politik, rakyat merasa rentan. Meminjam istilah Jürgen Habermas, terjadi kolonisasi sistem atas dunia kehidupan. Kapitalisme ekonomi dan oligarki politik menerabas dunia kehidupan warga. Mungkin penilaian demikian terlalu subyektif.

Atas penilaian subyektif itu, Demokrat ingin kembali bersama rakyat. Tagline Demokrat: " Harapan Rakyat, Perjuangan Demokrat", "Demokrat Peduli", "bersama rakyat melakukan perubahan dan perbaikan," adalah hasil kontemplasi setelah sekian tahun lebih dekat dengan rakyat. Partai Demokrat menangkap ada keresahan di masyarakat. Di tengah keresahan itu, ada juga harapan yang terus tumbuh.

Baca juga: AHY Diskusi dengan Para Dosen di Universitas Melbourne Australia, Dapat Banyak Kritikan

Demokrat ingin menjawab keresahan dan harapan rakyat itu. Mengapa harus peduli, karena itulah sejatinya tujuan partai politik, membahagiakan rakyat, karena di negara demokrasi, rakyatlah yang berdaulat, rakyatlah yang berkuasa. Pemimpin tanpa endorsed rakyat adalah tiran. Itulah keyakinan politik Demokrat. Jalan baru Demokrat di bawah Ketum AHY adalah berjuang bersama rakyat. Duka dan kecemasan rakyat adalah duka dan kecemasan Partai Demokrat, kegembiraan dan harapan rakyat adalah kegembiraan dan harapan Partai Demokrat.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved