Pos Kupang Awards 2022
Pos Kupang Awards 2022, CEO Tribun Network Ajak Merawat Kebhinekaan Indonesia
CEO Tribun Network Dahlan Dahi menilai Pos Kupang selama 30 tahun bertahan membangun pengaruh di Kupang merupakan suatu prestasi yang luar biasa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela Nago
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Puncak perayaan 30 Tahun Pos Kupang ditandai dengan pemberian penghargaan Pos Kupang Award 2022 kepada instansi pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN) dan pihak swasta dan yang telah berjasa dalam mendukung dan memajukan pembangunan NTT.
Acara berlangsung di Aula Aston Hotel & Convention Centre, Selasa 5 Desember 2022. Acara dihadiri para kepala daerah, pimpinan lembaga keuangan dan koperasi.
Saat menyampaikan sambutan, CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengatakan, Pos Kupang selama 30 tahun bertahan membangun pengaruh di Kupang merupakan suatu prestasi yang luar biasa.
Pos Kupang merupakan Tribun Network. Memegang tagline Tribun yakni mata lokal menjangkau Indonesia cara membangun dan merawat kebhinekaan Indonesia.
Menurut Dahlan Dahi, 30 tahun bertahan membangun pengaruh di Kupang merupakan suatu prestasi yang luar biasa.
"Tidak banyak media yang bertahan seperti itu tetapi bagi saya itu syukur yang tiada akhir. Bagaimana cara kita menyatakan syukur? Itu yang menjadi latar belakang acara ini. Jadi memberikan penghargaan kepada yang berhak. Penghargaan ini adalah bagian dari rasa syukur. Memberikan penghormatan bagi yang berhak," jelas Dahlan.
Selain itu Dahlan juga sempat menyinggung tentang makna kebhinekaan yang ada dalam tagline Tribun, yakni mata lokal menjangkau Indonesia.
Dahlan mengungkapkan selama bertahun-tahun kita melihat cara pandang orang Jakarta lewat media. Padahal tiap daerah memiliki perspektif lokal yang berbeda.
"Cara pandang kita dibentuk oleh sejarah, agama, dan budaya. Menurut saya akses kepada mata lokal ke seluruh indonesia adalah cara kita membangun dan merawat kebhinekaan Indonesia. Maka itu kepada wartawan di Tribun saya bilang, kita harus punya fondasi nilai. Apa pondasinya? yang paling pertama adalah manusia lahir dan memilih agama," katanya.
"Agama adalah pilihan yang subjektif. Apa yang karyawan atau wartawan Tribun lakukan dengan pilihan itu? tidak ada yang lain kecuali hormat. Jadi Tribun tidak boleh menganjurkan orang untuk memilih agama a atau agama b. Ini cara kita membangun dan merawat kebhinekaan. Karena menurut saya Indonesia itu kuat karena perbedaan," tambah Dahlan Dahi. (cr19)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS