Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022, Bertobatlah, Persiapkan Jalan bagi Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bertobatlah, Persiapkan Jalan Bagi Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 4 Desember 2022 dengan judul Bertobatlah, Persiapkan Jalan bagi Tuhan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bertobatlah, Persiapkan Jalan Bagi Tuhan.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 11: 1-10, bacaan kedua Roma 15: 4-9, dan bacaan Injil Matius 3:1-12.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 4 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa Tuhan tidak akan pernah lelah dan bosan menerima dan mengampuni bila kita membutuhkan pengampunan-Nya. Kata-kata sederhana Paus Fransiskus bagaikan hembusan udara segar.

Paus ingin menampilkan wajah gereja yang tidak menghukum ketika berhadapan dengan kerapuhan dan luka-luka manusia, tetapi justru merawat dengan obat belas kasih.

Paus mendorong umat beriman melakukan pertobatan sekaligus mempersiapkan jalan Tuhan dengan memeriksa hati nurani masing-masing, di sisi lain manusia diajak meninggalkan perbuatan buruk.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa pertobatan tidak datang tiba-tiba tetapi lahir dari belajar melakukan perbuatan baik melalui tindakan nyata setiap hari.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022, Hilangnya Rasa Berdosa

Kata Paus, “Pertobatan tidak terjadi tiba-tiba seperti menggunakan mantra ajaib. Bukan seperti itu, pertobatan adalah sebuah jalan untuk keluar dari pengaruh jahat.”

Bahkan bagi orang suci sekalipun, pertobatan terjadi melalui kerendahan hati dan selalu berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Kita belajar untuk melakukan perbuatan baik secara konkret, bukan hanya dengan kata-kata, namun dengan tindakan nyata.

Kita telah memasuki Minggu Adven ke-2. Dalam Minggu Adven ini kita disadarkan melalui Sabda Tuhan untuk mempersiapkan diri menyongsong kelahiran Yesus Kristus dengan pertobatan.

Yohanes Pembaptis mengingatkan kita, “Bertobatlah, sebab kerajaan Allah sudah dekat. Di padang gurun persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagiNya.”

Jalan Tuhan itu baik dan jelas. Manusia telah mengganggu jalan ini dengan tumpukan-tumpukan dosa. Jalan yang sudah dibuat Tuhan terpaksa dibelok-belokkan.

Tuhan terasa semakin jauh. Hubungan dengan Tuhan semakin kurang akrab. Untuk mencapai Tuhan, jalan sudah semakin panjang. Tuhan yang mula-mula begitu jelas menjadi sayup-sayup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022, Bertobatlah, Persiapkan Jalan untuk Tuhan

Bertobat adalah suatu usaha untuk menanggalkan pikiran-pikiran yang mengekang batin karena telah berbuat dosa dan membiarkan diri kita dipimpin oleh Tuhan.

Bertobat berarti menggusur segala rintangan: kesombongan, kemunafikan, egoisme, permusuhan, dendam dan sebagainya.

Bertobat juga berarti, “Mengubah hidup kita, mengubah pola pikir kita. Mengubah hidup artinya adalah kita mengusahakan hidup seturut dengan sabda dan kehendak Allah. Kita tidak lagi hidup dalam dosa namun berusaha mengubah hidup ini menjadi lebih baik lagi.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kita dibantu untuk mengusahakan hidup yang baik melalui bacaan kedua pada Minggu ini dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma.

Dalam bacaan itu disebutkan, "Semoga Allah yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus."

Seruan ini dimaksud agar kita semua orang menyadari diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang selalu hidup berdampingan seorang akan yang lain tanpa membedakan agama dan ras.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022, Jalan Pertobatan dan Kerendahan Hati

Dengan hidup rukun maka akan tercipta damai sejahtera, orang akan merasa aman dan damai di rumahnya dan di sekitarnya, dapat melaksanakan aktivitasnya tanpa merasa takut.

Melalui hidup yang rukun kita akan memandang orang lain sebagai saudara dan bukan musuh.

Rasul Paulus mengisyaratkan agar kita saling menerima seorang akan yang lain di dalam Tuhan.

Betapa mahal dan berharga nilai sebuah kerukunan karena menjadi komitmen semua orang. Mari kita galakkan persatuan dan kesatuan di antara kita.

Di masa Adven ini, mari kita dibimbing oleh nasihat oleh nasihat Yohanes Pembaptis, “Persiapkanlah jalan bagi Tuhan.”

Kita bertobat agar pantas di hadapan Tuhan guna menyambut Natal. Mari kita persiapkan diri menyambut kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat dengan pertobatan dan mengusahakan hidup lebih baik seturut kehendak serta Sabda Allah.

Kontemplasi

Dosa manusia menyebabkan jalan menuju Tuhan semakin panjang, lorong semakin banyak dan membingungkan.

Dalam masa adven, ada suara yang berseru di padang gurun terdengar lagi.

Luruskanlah jalan bagiNya”. Meluruskan jalan bagi Tuhan sama dengan memperpendek jarak dengan Tuhan, membuat Tuhan semakin gampang didekati. Satu-satunya jalan adalah bertobat.

Doa

Bapa Yang Mahakuasa dan kekal. Buatlah kami merindukan perjumpaan dengan PuteraMu. Janganlah Kaubiarkan suatu kesibukan duniawi pun yang menghalangi kami bertemu dengan Dia. Tetapi bimbinglah kami dengan bijaksana agar dapat dipersatukan dengan Yesus Kristus PutraMu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Minggu Adven II., Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Minggu 4 Desember 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yesaya 11:1-10

“Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan.”

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.

Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri.

Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang terus terikat pada pinggang.

Pada masa itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing.

Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.

Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.

Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.

Tidak ada yang akan berbuat jahat atau berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa.

Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mz. 72:1-2.7-8.12-13.17

Refr. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.

Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putra Raja. Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.

Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan. Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.

Sebab ia akan datang melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari, kiranya segala bangsa saling memberkati dengan nama-Nya, dan menyebut dia berbahagia.

Bacaan Kedua: Roma 15:4-9

“Kristus menyelamatkan semua orang.”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma:

Saudara-saudara, segala sesuatu yang dahulu ditulis, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita.

Maka kita harus teguh berpegang pada pengharapan berkat ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

Oleh karena itu, terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita untuk kemuliaan Allah.

Yang aku maksudkan ialah, bahwa demi kebenaran Allah, Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengukuhkan janji yang telah diberikan Allah kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa lain memuliakan Allah berkat kasih karunia yang diberikan Allah kepada mereka.

Hal ini kukatakan kepadamu seperti ada tertulis, “Aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.”

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Lukas 3:4.6; 2/4

U : Alleluya, alleluya

Persiapkan jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Bacaan Injil: Matius 3:1-12

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat”

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan berseru, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”

Sesungguhnya, dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika nabi itu berkata, “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”

Yohanes itu memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan.

Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.

Dan sambil mengakui dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan.

Tetapi waktu melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah Yohanes Pembaptis kepada mereka, “Hai kamu keturunan ular beludak!

Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat lolos dari murka yang akan datang?

Maka hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Kami adalah anak Abraham. Sebab, aku berkata kepadamu: Dari batu-batu ini pun Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham.

Kapak sudah tersedia pada akar pohon, dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku, dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya.

Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya.

Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved