Breaking News

Berita Flores Timur

Usaha Madu Hutan di Flores Timur Melejit Berkat Dukungan Pertamina

Warga Kampung Leworok, Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena tak menyangka usahanya kian melejit ke pasar Nasional bahkan go Internasional

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
MADU- Salah satu warga Leworok Flores Timur, Emanuel Serodi Kelen (49) membuka ladang usaha dengan brand 'Madu Hutan Flores Timur'. usahanya kian melejit ke pasar Nasional bahkan go Internasional setelah tergabung dalam perhimpunan Madu Hutan Indonesia. 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Potensi madu tergolong melimpah di Kabupaten Flores Timur mendorong Emanuel Serodi Kelen (49) membuka ladang usaha dengan brand ' Madu Hutan Flores Timur '.

Warga Kampung Leworok, Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena tak menyangka usahanya kian melejit ke pasar Nasional bahkan go Internasional setelah tergabung dalam Perhimpunan Madu Hutan Indonesia.

Usaha tersebut berlokasi di Rumah Produksi wilayah Kelurahan Weri, Kota Larantuka. Pengusaha Madu Hutan tersebut biasa disapa dengan panggilan Pak Eman. 

Menurutnya, menjadi petani madu adalah mata pencaharian yang menyenangkan karena merawat warisan leluhur sejak turun temurun.

"Orang Leworok memang diakui sebagai petani madu. Ini warisan leluhur kami sejak jaman dahulu kala," ucap Eman.

Awal membuka usaha tahun 2014, Eman mendapat banyak kendala, salah satu yang medesak yaitu modal serba terbatas. Meski begitu, pria kelahiran 25 Desember 1973 tak patah semangat mencari jalan keluar.

Baca juga: Madu Hutan Timor Amfoang Tembus Pasar Internasional, Apa Saja Sih Manfaatnya? Simak YUK

Lima tahun terkatung-katung mengembangkan usaha, Eman akhirnya mendapat informasi bahwa Pertamina  melalui Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus membuka pinjaman tanpa bunga bagi pelaku usaha dengan jasa administrasi rendah.

"Saya dapat informasi dan ternyata benar. Jasa administrasinya hanya 3 persen per tahun jadi sangat membantu pelaku usaha kecil seperti kami," katanya.

Berkat pemberian pinjaman awal Rp 50 juta dari Pertamina,  Eman kemudian mengadakan fasilitas pendukung usaha, salah satunya botol kemasan, label usaha, dan penambahan bahan baku madu dari petani lokal di Kampung Leworok.

Ia mengatakan, jasa administrasi 3 persen per tahun membuat pelaku usaha kecil semakin bergeliat.

Setahun kemudian, katanya, permintaan Madu Hutan Flores Timur menanjak tajam hingga produknya dijual di sejumlah perusahaan besar di Pulau Jawa.

"Kalau di Jawa itu sudah ada perjanjian kesepahaman atau Memorandum of Understanding  (MoU) sehingga ketika mereka pesan, minimal saya siapkan 200 botol madu per bulan," ucapnya.

Baca juga: VIDEO – Balai Besar KSDA NTT Bantu 100 Botol Madu Hutan, Bagi Tenaga Medis RSUD Kupang

Ia memaparkan, sesuai MoU dengan perusahaan, satu botol madu berkapasitas 250 ml dibanderol seharga Rp 80.000.

Harga itu lebih tinggi ketimbang jual di pasar lokal yang harganya Rp 70.000 per botol.  Dengan usaha tersebut, Eman bisa meraup omset kurang lebih belasan juta rupiah per bulan.

Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Deden Mochammad Idhani menjelaskan  bahwa dukungan Pertamina  bagi UMKM merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang selaras dengan sustainable development goals (SDGs), yaitu, menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved