KKB Papua

KKB Papua - Konflik di Papua Jadi Batu Ujian Yudo Margono, Anton Aliabbas Singgung Reorientasi

Hingga saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata atau biasa disebut KKB Papua, terus melakukan tindakan anarkis bahkan menebar ancaman bagi warga sipil.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KKB PAPUA JADI PR - Konflik Papua yang selama terjadi antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus diperhatikan calon Panglima TNI, Yudo Margono. Ini pesan Kepala CIDE (Center for Intermestic and Diplomatic Engagement) Anton Aliabbas. 

"Agar pernyataan tersebut tidak hanya berhenti pada kata-kata, maka institusionalisasi dari ucapan tersebut menjadi penting," ujar Anton.

SEGITIGA HITAM - Kekuatan KKB Papua kini telah dipetakan. Kekuatan kelompok kriminal bersenjata itu ternyata tersebar di tiga kabupaten, yang belakangan disebut sebagai segitiga hitam KKB di Papua.
SEGITIGA HITAM - Kekuatan KKB Papua kini telah dipetakan. Kekuatan kelompok kriminal bersenjata itu ternyata tersebar di tiga kabupaten, yang belakangan disebut sebagai segitiga hitam KKB di Papua. (Tribunnews.com)

Problema Laut China Selatan hingga Asia Timur

Pada bagian lain, Anton Aliabbas juga mengatakan, selain masalah dalam negeri, hal yang perlu dipikirkan Yudo Margono, adalah meluasnya problema Laut China Selatan dan kawasan Asia Timur.

Dalam merespons dinamika geopolitik tersebut, kata Anton, Yudo sebaiknya memaksimalkan keberadaan komando utama operasi (kotamaops) TNI, yakni Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).

"Mengingat terus meningkatnya dinamika di kawasan Laut Cina Selatan dan Asia Timur, ada baiknya Yudo untuk memperkuat interoperabilitas Kogabwilhan," ujar Anton.

Sebagai informasi, sebelum menduduki posisi KSAL, Yudo Margono lebih dulu memegang tongkat komando Panglima Kogabwilhan I. Satuan ini berada di bawah komando Panglima TNI.

Baca juga: KKB Papua - Lagi, Pria Asal Jayapura Ditemukan Tewas di Lokasi Tambang, Benarkah Ulah KKB Papua?

Secara organisasi, Kogabwilhan terbagi tiga sektor, yakni Kogabwilhan I (barat Indonesia), Kogabwilhan II (tengah Indonesia), dan Kogabwilhan III (timur Indonesia).

Anton mengatakan, sebagai mantan Panglima Kogabwilhan I, Yudo Margono sedikit banyak memahami tantangan yang dihadapi Kogabwilhan.

"Untuk itu, penguatan interoperabilitas dan penggunaan kekuatan gabungan TNI menjadi penting untuk meningkatkan kesiapan angkatan bersenjata menghadapi eskalasi ancaman, dinamika sengketa atau pendadakan strategis maritim," kata Anton.

Calon Tunggal Panglima TNI

Untuk diketahui, Laksamana Yudo Margono merupakan calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Nama Yudo Margono selaku Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) diumumkan langsung oleh Ketua DPR, Puan Maharani seusai menerima surat dari Presiden Jokowi.

Baca juga: Pekerja Tambang Emas Ilegal Ditangkap Polisi, Para Pelaku Dicokok Sebelum Dihajar KKB Papua

Surat dari Presiden Jokowi yang diantarkan langsung Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ke Gedung DPR, Jakarta, Senin 28 November 2022, kata Puan berisi nama calon tunggal Panglima TNI.

Dikatakannya, ia yakin Presiden Jokowi punya banyak pertimbangan hingga akhirnya menunjuk Yudo Margono sebagai sosok yang bakal memegang tongkat komando Panglima TNI.

Salah satu pertimbangan Presiden Jokowi, lanjut Puan Maharani, mungkin pada aspek nasionalisme yang ada pada diri abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved