Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022, Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Senin 28 November 2022 dengan judul Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira. 

Seperti seorang perwira Romawi yang dengan menanggalkan kebesarannya sebagai seorang perwira dan dengan rendah hati datang kepada Yesus dan berkata, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Dan setelah mendengar Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya", perwira itu dengan rendah hati menjawab Yesus, katanya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata maka hambaku itu akan sembuh."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Berjaga dan Siaga Menanti Kedatangan Tuhan

Dialog iman yang terjadi dalam kerendahan hati seorang perwira itulah akhirnya berujung dengan pengakuan Yesus, "Sesungguhnya, iman sebesar ini tidak pernah Ku-jumpai pada seorang pun di antara orang Israel."

Inilah pergulatan hidup orang beriman yang hendak kita teladani dalam hidup setiap kita.

Bersikaplah rendah hati dan terbuka kepada kehendak Allah agar kita berjalan dalam terang Tuhan yang kekal. 

Teks Lengkap Bacaan Senin 28 November 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yesaya 2:1-5

Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah.

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.

Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu.

Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa.

Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved