Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Adventus, Saat Berjaga Bersama Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Adventus, Saat Berjaga Bersama Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 27 November 2022, dengan judul Adventus, Saat Berjaga Bersama Tuhan. 

Bagaimana wujud konkretnya? Jangan ada pesta pora dan kemabukan. Jangan ada percabulan dan hawa nafsu. Jangan ada perselisihan dan iri hati.

Kita perlu menghayati hidup moral yang sesuai dengan Firman Tuhan. Jadilah orang yang jujur dalam kata dan lurus dalam perbuatan. Jangan hidup menurut hawa nafsu, tetapi menurut disiplin rohaniah.

Kita perlu meningkatkan taraf hidup tetapi tak menggadaikannya dengan kemewahan. Kita berhak hidup bermartabat, tetapi bukan hamba harta, kuasa dan aneka kenikmatan.

Spiritualitas “berjaga-jaga” adalah khas Kristiani. Tuhan Yesus dengan tegas menasihatkan kepada para jemaat Kristiani untuk menjaga diri dari “beban” pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari.

Kata “dibebani” berasal dari kata Yunani: barethosin berkaitan dengan “beban” yang memberatkan diri setelah seorang makan kenyang dan mabuk dalam pesta pora, yakni “tertidur”.

Sifat konsumerisme dan hedonisme adalah racun bagi orang beriman. Jika seluruh hati sudah “dibebani” dengan aneka kekhawatiran dan kerakusan duniawi, maka umat manusia akan “terlelap” dalam kuasa gelap dunia. Lawan dari kata “tidur” dalam konteks iman adalah “berjaga-jaga”. Kata Yunani dari “berjaga-jaga” adalah agrupneo yang juga berarti: tidak tidur, tidak terlelap, sadar, dan siap sedia.

Melalui warta Injil hari ini, kesadaran kita diterangi sehingga tidak tertidur pulas dalam pelbagai bentuk godaan duniawi dan teguh bertahan melalui doa dan kasih sebagai bentuk spiritualitas “berjaga-jaga” dalam iman.

Tekun berdoa bukan berarti mengunci diri dalam kamar lalu memohonkan aneka permintaan untuk kepentingan diri sendiri dan lupa untuk menyapa dan berbagi kasih dengan sesama. Doa yang baik dan benar selalu berbuah dalam tindakan kasih. Sebab dalam Kekristenan, perbuatan kasih adalah doa yang hidup.

Doa bukan saja sajian kata-kata untuk merayu Tuhan. Doa sejati sekaligus memberi kekuatan untuk terluput dari pelbagai godaan duniawi dan mengarahkan seluruh hidup orang beriman agar sanggup bertahan sebagai pemenang yang teguh berdiri di hadapan Anak Manusia (pada hari penghakiman kelak.

Berjaga-jaga bersama Tuhan dalam doa, Ekaristi dan tindakan kasih akam membuat pelita iman tetap bernyala dan pinggang kesadaran tetap terikat.

Teks Lengkap Bacaan Minggu 27 November 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yesaya 2:1-5

Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi.

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved