Berita Kota Kupang
11 Siswa SD Negeri 2 Oebobo Kota Kupang Tidak Bisa Baca
pihaknya tidak mau menyalahkan siapa siapa. Orang tua cari uang walau pun dengan kondisi seperti itu dan guru mengajar secara online.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 11 siswa SD Negeri 2 Oebobo, Kota Kupang tidak bisa membaca.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Oebobo, Regina Aploege, mengatakan hal itu saat ditemui POS-KUPANG.COM, Jumat, 25 November 2022.
Regina merincikan, dari 11 siswa yang tidak bisa membaca itu yakni 5 siswa berada di kelas 4 dan 6 siswa berada di kelas 5.
Baca juga: HIPMI Kota Kupang Ajak Sikapi Kenaikan Upah Minimum Provinsi Secara Positif
Menurut Regina, 11 siswa yang belum bisa membaca tersebut karena selama pandem, kontrol sekolah yang terbatas.
Menurut Regina, menjadi persoalan bukan hanya oleh sekolah tapi orang tua dan guru itu sendiri.
Regina menambahkan, pihaknya tidak mau menyalahkan siapa siapa. Orang tua cari uang walau pun dengan kondisi seperti itu dan guru mengajar secara online.
"Kadang-kadang orang tua itu tidak berkata jujur dengan kemampuan anak yang sebenarnya, guru hanya menerima apa yang menjadi laporan daripada orang tua", jelas Regina.
Menurut Regina, laporan yang diterima oleh guru yang baik baik saja setelah dicek baru ketahuan banyak siswa yang tidak bisa membaca.
Baca juga: Enam Orang Terjangkit DBD, Puskesmas Kota Kupang Bagikan Bubuk Abate Gratis
Regina mengatakan diatas kelas tiga khususnya kelas lima baru ketahuan siswa tidak bisa membaca, akhirnya menjadi keluhan secara nasional khusunya kota Kupang.
"Upaya dari sekolah ada tim-tim yang di bentuk untuk bisa mengatasi kesulitan anak di saat pandemi artinya belajar secara ekstra", jelas Regina.
Menurut Regina, siswa diberikan less tambahan untuk anak kelas satu, dua, tiga terus untuk kelas empa, lima, enam penajaman materi yang dianggap mata pelajaran inti.
Menurutnya, anggaran harus disiapkan secara baik agar memotivasi guru untuk bekerja secara maksimal.
"Tapi yang sekarang dicanangkan oleh penjabat melalui dinas pendidikan harus ada lopo pintar yang di bantu oleh mahasiswa", ujar Regina. (Cr21)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS