Berita Rote Ndao
Langkah Strategis Tekan Angka Stunting Ala Kecamatan Lobalain
Hal ini disampaikan oleh Camat Lobalain, Nusry Zacharias saat dijumpai POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya pada Rabu, 23 November 2022.
"Di dalam tim percepatan penurunan angka stunting yang saya sudah SK-kan, kita libatkan dari tenaga kesehatan Puskesmas Ba'a, khususnya dari bagian gizi," sebut Nusry.
Jadi, diterangkannya, dari bagian gizi nanti akan sampaikan, hamil satu bulan makan apa, dua bulan makan apa, sampai ibu itu melahirkan.
Ketiga, untuk anak-anak yang sudah lahir dan stunting, maka wajib tim percepatan penurunan stunting kecamatan dan tim percepatan penurunan stunting desa, setiap satu bulan melakukan monitoring.
"Terkait dengan pemberian makanan tambahan, kita tidak bisa menjadikan itu sebagai ukuran penurunan stunting. Tetapi bagaimana kita merubah mindset dari ibu-ibu yang menyusui supaya anak-anaknya jangan stunting," tegas Nusry.
"Tujuan kita monitoring setiap bulan untuk memberikan pemahaman kepada ibu-ibu menyusui agar anak itu mendapat ASI eksklusif," sambungnya.
Orang nomor satu di Kecamatan Lobalain sekali lagi menegaskan, anak dari 0-6 bulan wajib mendapatkan ASI eksklusif.
"Jangan sampai ibu berpikir harus pergi bekerja untuk dapat uang, lalu mengabaikan anaknya, itu tidak boleh. Dan langkah-langkah ini sudah kita sepakati bersama," pungkasnya.
Baca juga: Fahri Hamzah Bongkar Kasus: Setiap Hajatan Politik, Pemilik Modal Pasti Sangat Berperan
Nusry menyebutkan, khusus di Kecamatan Lobalain, anak-anak yang stunting sebanyak 507 orang.
"Kita sudah rapat dengan Dinas P3AP2KB, di situ saya sampaikan bahwa strategi yang saya mainkan demikian, dalam rangka penurunan angka stunting," cetus Nusry.
Ia menjamin kalau langkah-langkah strategis ini sudah diterapkan dengan baik, maka angka stunting di Kecamatan Lobalain pasti menurun.
"Kita tetap memberikan motivasi kepada kepala keluarga atau istrinya, agar memperhatikan pola makan anak dengan tepat waktu," ungkapnya.
Selain itu, Nusry juga menerangkan, setiap rumah tangga yang punya anak bayi entah anaknya stunting atau tidak, wajib punya kebun gizi.
"Harus ada kebun sayur di pekarangan rumah. Jadi mau makan sayur tidak lagi pergi beli di pasar. Karena sayur itu punya kandungan gizi," katanya.
Kemudian, masih menurutnya, di samping pemerintah memberikan bantuan hewani, dalam bentuk ayam dan telur misalnya, tetapi dirinya sudah sampaikan kepada setiap kepala desa agar wajib membuat peraturan desa, dengan perihal, setiap ibu yang hamil atau menyusui, wajib punya kebun gizi dan wajib pelihara ayam.
Menurut Nusry, masyarakat kalau pemerintah tidak membuat aturan, mereka menganggap itu cuma himbauan biasa.