Gempa Cianjur

Gempa Cianjur Fenomena 20 Tahunan, Total Korban Meninggal 268 Orang

Jokowi menyebut gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022 siang merupakan fenomena 20 tahunan.

Editor: Alfons Nedabang
INSTAGRAM JOKOWI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjeguk korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang ditampung di tempat penampungan sementara, Selasa 22 November 2022. 

“Kemarin langsung sudah saya perintahkan kepada Menko PMK, BNPB, Basarnas, dan juga saya sampaikan juga kepada TNI dan Polri, kepada Kementerian PUPR untuk bersama-sama mengerahkan jajarannya dalam membantu musibah gempa bumi di kabupaten Cianjur ini utamanya yang berkaitan dengan akses, pembukaan akses yang terkena longsor,” tuturnya.

Baca juga: Gempa Bumi Guncang Kupang, 30 Rumah di Amarasi Selatan Rusak Ringan Hingga Berat

Hingga Selasa 22 November, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Cianjur mencapai 268 orang. Sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi dari total tersebut.

BNPB juga mencatat jumlah korban hilang mencapai 151 orang. "(Korban hilang) masih dilakukan pencarian secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

Korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi. Sedangkan kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini yakni 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.

Suharyanto mengatakan ada 12 kecamatan yang terdampak gempa, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Debrong.

Dari 12 kecamatan itu sudah berdiri tempat pengungsian yang jumlahnya terus bertambah. Diharapkan pengungsian terpusat bagi masing-masing kecamatan, walaupun masih ada juga masyarakat yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing.

Suharyanto juga berharap warga yang terdampak gempa masuk ke tempat pengungsian terpusat agar terjamin pelayanan dan kebutuhannya.

"Kami usahakan agar yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," katanya.

Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Sebut 162 Orang Meninggal Dunia

Jokowi Pantau Lokasi Bencana

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjalan kaki meninjau kondisi jalan Cipanas Cianjur, Jawa Barat, Selasa 22 November.

Keduanya berjalan kaki menuju titik terparah longsor akibat gempa Cianjur. Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 itu sempat menutup kawasan tersebut akibat adanya longsoran tanah.

Setiap tenda yang dikunjungi, Presiden menyapa para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan, Presiden membagikan makanan siap saji kepada anak-anak yang berada di tenda pengungsian tersebut.

"Suka ayam, ndak?" tanya Presiden.

"Ini ayamnya, dimakan ya, masih panas itu," ujar Presiden.

Tidak hanya itu, Presiden juga memberikan bantuan berupa sembako kepada para warga terdampak gempa bumi. Presiden turut menyampaikan terkait bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah untuk warga yang rumahnya rusak akibat gempa bumi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved