Pilpres 2024

Anies Baswedan Tak Mau Buru-buru Tentukan Calon Wapres: Yang Terpenting Itu Kriteria

Anies Baswedan calon presiden dari Partai NasDem hingga kini belum menentukan figur yang mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TIDAK BURU-BURU - Anies Baswedan calon presiden dari Partai NasDem, tidak mau terburu-buru dalam menentukan sosok yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Yang Terpenting saat ini, adalah bagaimana menguatkan koalisi. 

POS-KUPANG.COM - Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem hingga kini belum menentukan figur yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Belum ditentukannya figur cawapres tersebut bukannya tanpa alasan. Karena bagi Mantan Mendikbud RI itu, ia tak mau buru-buru mengambil langkah soal itu.

Yang terpenting saat ini, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, adalah menguatkan Koalisi Perubahan antara tiga partai yang bakal mengusungnya.

Untuk diketahui, tiga partai yang diperkirakan bakal mengusung Anies Baswedan jadi calon presiden, adalah Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Baca juga: Prabowo Subianto Pecahkan Rekor, Raih 93 Persen Hasil Survei Voxpol Center, Disusul Anies Baswedan

Ketiga partai ini memang telah berkoalisi sejak awal. Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan dalam mengusung capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang.

Partai Demokrat, misalnya, menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies Baswedan. Sementara Partai Keadilan Sejahtera mendorong Ahmad Heryawan atau biasa disapa Aher sebagai pasangan ideal Anies Baswedan.

Di sisi lain, sampai saat ini pun ketiga partai tersebut belum menetapkan jadwal yang tepat untuk deklarasi Koalisi Perubahan sebagaimana yang didengungkan selama ini.

PECAHKAN REKOR - Prabowo Subianto memecahkan rekor survei. Berdasarkan survei Voxpol Center, Menhan RI ini meraih 93 persen, disusul Anies Baswedan 80,7 persen dan Sandiaga Uno 77,4 persen. Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo tak disebutkan dalam jajak pendapat tersebut.
PECAHKAN REKOR - Prabowo Subianto memecahkan rekor survei. Berdasarkan survei Voxpol Center, Menhan RI ini meraih 93 persen, disusul Anies Baswedan 80,7 persen dan Sandiaga Uno 77,4 persen. Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo tak disebutkan dalam jajak pendapat tersebut. (POS-KUPANG.COM)

Karena faktor ketidakjelasan mengenai hal ini sehingga belakangan ini berkembang isu bahwa Anies Baswedan bukan harga mati sebagai calon presiden dari Partai NasDem.

Lantas, bagaimana kepastian Anies Baswedan untuk melangkah ke Pilpres 2024? Siapakah figur yang mendampinginya untuk hajatan terakbar di negeri ini?

Begini respon Anies Baswedan ketika disinggung soal figur yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Meski telah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem namun Anies Baswedan tak mau buru-buru soal menentukan calon wakil presiden (cawapres).

Ia justeru mengatakan, ia ingin lebih dulu menilik pasangan capres-cawapres dari koalisi partai politik yang lain.

“Ya saya kira kalau mau main badminton, menentukan pasangan kalau belum tahu kontestan di seberang bagaimana?” ujar Anies.

Kepada wartawan saat menemuinya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 18 November 2022, dia mengatakan, yang dibutuhkan saat ini, adalah fokus membantu penjajakan Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS dan mengupayakan kerja sama dalam Koalisi Perubahan.

Baca juga: Anies Baswedan Bak Pahlawan Disebut Selamatkan Uang Negara Rp 23,3 T, Dibantah Anak Buah Sri Mulyani

Ia juga menyebutkan bahwa terlalu dini bila menentukan nama cawapres saat ini. Karena momen Pilpres 2024 itu masih hampir dua tahun ke depan.

Selain itu, lanjut dia, yang terpenting sekarang adalah bukan soal nama calon wakil presiden tapi apa kriteria cawapres tersebut.

“Jadi, penentuan nama cawapres juga bagian dari strategi. Oleh karena itu terlalu prematur kalau menentukan nama calonnya dari sekarang."

"Adalah tepat kalau saat ini yang dibicarakan adalah kriteria mengenai calon presiden. Itu yang terpenting," ujarnya.

“Kriterianya apa? Kombinasi pasangan yang punya probabilitas untuk memenangkan kontestasi. Jadi, kriteria itulah kesepakatannya. Jadi, kita tunggu,” ujarnya.

Antara AHY Hingga Gibran

Belakangan ini, ada beberapa nama yang dinilai tepat untuk diduetkan dengan Anies Baswedan. Nama-nama figur itu umumnya dikenal publik.

Dari beberapa nama yang disodorkan, tiga di antaranya, adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Berikutnya, Ahmad Heryawan atau biasa disapa Aher yang juga mantan Gubernur Jawa Barat. Selain itu, Gibran Rakabuming Raka, Putra Sulung Presiden Jokowi, yang adalah Wali Kota Solo.

Dari ketiga sosok ini, adalah AHY yang pernah menemui Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan menyatakan kesiapannya menjadi cawapres Anies Baswedan.

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Anies Baswedan Punya Modal Besar Tapi Harus Siap Lawan Penguasa Besar

Pada saat yang sama, Partai Demokrat juga mendorong Putra Sulung Presiden ke-6 RI itu, menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.

Sementara di pihak lain, Partai Keadilan Sejahtera juga menawarklan Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan (Aher) sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Bahkan keduanya juga sempat bertemu pada akhir Oktober lalu. PKS yakin Anies memilih Aher sebagai cawapres karena punya rekam jejak yang bagus. Rekam jejak Aher, adalah jadi Gubernur Jawa Barat dua periode berturut-turut.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman juga mengatakan, yang terpenting dari figur calon wakil presiden adalah mampu mendongkrak kemenangan pada pemilu 2024.

"Saya kira kami di PKS tidak masalah," kata Sohibul di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 18 November 2022.

Demokrat juga mengaku demikian. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengatakan, pihaknya tak memasang harga mati untuk memasangkan Anies dengan AHY.

“Jadi tentu segala strategi termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami. Jadi tentu akan (jadi) keputusan capres (Anies) dan dibicarakan juga dengan partai koalisi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Nasdem sempat menyampaikan bahwa partainya lebih mempertimbangkan sosok di luar Nasdem, Demokrat, dan PKS sebagai cawapres Anies.

Kendati begitu, Surya Paloh telah memberikan keleluasaan bagi Anies untuk menentukan calon pendampingnya.

Belakangan, muncul nama baru yang disebut-sebut berpotensi menjadi cawapres Anies, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Isu ini mencuat setelah Anies dan Gibran bertemu belum lama ini. Dalam pertemuan yang digelar di Solo, Jawa Tengah pada Selasa 15 November 2022 itu, Anies sempat memuji kinerja Gibran.

Dia juga menyebut putra sulung Presiden Joko Widodo itu sebagai figur yang bisa menjangkau seluruh kelompok masyarakat.

Baca juga: Anies Baswedan Diingatkan PDIP Saat Temui Gibran di Solo: Ini Trik Pecah Belah Partai

Namun demikian, Anies mengatakan, tak ada yang spesial dari pertemuannya dengan Gibran. Keduanya banyak membahas soal pembangunan kota.

“Tidak ada (pembicaraan) yang khusus dengan Mas Gibran kemarin, kita silaturahmi, lebih banyak ngobrolin tentang pembangunan kota,” kata Anies, Jumat 18 November 2022.

Bawono Kumoro: Langkah Anies Sudah Tepat

Melihat ini, Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, Anies Baswedan telah membuat langkah bijak dengan tidak terburu-buru menentukan figur cawapres.

Menurutnya, keputusan soal cawapres memang lebih baik menunggu calon kompetitor dari poros koalisi partai-partai politik lain.

"Dengan begitu, akan dapat dipertimbangkan secara lebih matang apakah akan mencari figur dengan basis massa kuat di suatu daerah dengan jumlah pemilih besar, atau memilih figur berlatar belakang ketua umum partai dengan basis dukungan politik kuat sebagai wakil presiden akan mendampingi nanti," katanya kepada Kompas.com, Minggu 20 November 2022.

Menurut Bawono, sikap Anies yang lebih memprioritaskan pembentukan koalisi juga sudah tepat. Ketimbang membahas cawapres, lebih baik Anies berupaya meningkatkan popularitasnya dengan memperkuat jaringan dari tingkat pusat hingga daerah, serta melakukan sosialisasi politik lewat kunjungan-kunjungan ke daerah.

“Hal itu memang jauh lebih penting untuk dilakukan saat ini oleh Anies Baswedan dan partai-partai politik pendukung mengingat berdasarkan data survei saat ini tingkat popularitas Anies Baswedan belum mencapai angka 85 persen sehingga intensitas safari politik mengelilingi Indonesia harus kian ditingkatkan,” kata Bawono.

Terkait potensi Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Anies, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai bahwa itu hal yang mustahil. "Kejauhan bicara duet Anies-Gibran. Untuk saat ini sangat utopis dan mustahil," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu 16 November 2022.

Baca juga: Anies Baswedan Temui Pendiri Mega Bintang di Solo, Murdrick Sangidu Bongkar Kisah Masa Lalu

Adi mengatakan, PDI Perjuangan punya banyak stok kader yang lebih berpengaruh ketimbang Gibran. Sebutlah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang malah digadang-gadang sebagai calon presiden.

Terlepas dari sosok Gibran, kata Adi, politik dan pendukung PDI-P juga cenderung berseberangan dengan Anies Baswedan, sehingga mustahil jika partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bersedia mengusung Anies sebagai calon RI-1.

"Secara politik elektoral pertemuan Anies dan Gibran tak ada yang spesial, sebatas pertemuan biasa mantan Gubernur Jakarta dengan Wali Kota Solo," ujar Adi. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved