KKB Papua
KKB Papua - Diduga Menyusup ke Tengah Kerusuhan Dogiyai, Oknum KKB Papua Bakar Ikbal Hidup-Hidup
Oknum anggota KKB Papua diduga menyusup ke tengah kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua, Sabtu dan Minggu 12-13 November 2022.
Peristiwa kebakaran itulah, lanjut dia, memicu kemarahan warga. Saat itu, warga menyerang sopir dan membakar satu unit rumah di arah Kampung Mauwa dan dua unit kendaraan truk.
Aparat sempat mengamankan sopir yang menabrak korban dan membawa sopir itu ke Polres Dogiyai.
Tapi massa yang marah mendatangi Polres Dogiyai dan mendesak polisi segera menyerahkan sopir truk kepada mereka.
Saat itu sekelompok massa merangsek maju ke Polres dan berusaha mengambil paksa sopir namun situasi berhasil dikendalikan,” ujar Faizal Ramadhani.
Tak lama berselang, lanjut dia. massa datang dari arah Kampung Mauwa dan Kamu Selatan lalu memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo.
Namun gelombang massa itu berhasil dihalau dan dipaksa mundur dengan tembakan gas air mata. Saat itu, pasukan gabungan lantas ambil posisi bertahan dan menjaga dalam kota," sambungnya.
Bakar Kantor Pemerintah
Rupanya aksi amuk masa Sabtu 12 November 2022 sore merembet hingga Minggu 13 November 2022 dini hari.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengemukakan massa melempar batu hingga melesakkan anak panah.
"Dini hari tadi massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," ujar dia.
Menurutnya, ada enam bangunan kantor pemerintahan yang hangus terbakar.
Baca juga: KKB Papua Kian Brutal, Serang Pekerja Puskesmas Beoga Puncak, Satu Orang Tewas
"Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup, dan Kantor Dukcapil," kata Kamal.
Dua polisi juga menjadi korban luka akibat aksi amuk massa. Kedua petugas itu terkena panah di bagian kaki saat hendak menghalau massa.
"Ada dua anggota kami yang ikut jadi korban karena terkena panah di kaki," kata dia.
Selain korban dari pihak polisi, ada pula satu sopir truk yang menjadi korban penganiayaan.
"Para korban berada di Polres Dogiai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang masyarakat," ujar dia. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS