KKB Papua

KKB Papua - Diduga Menyusup ke Tengah Kerusuhan Dogiyai, Oknum KKB Papua Bakar Ikbal Hidup-Hidup

Oknum anggota KKB Papua diduga menyusup ke tengah kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua, Sabtu dan Minggu 12-13 November 2022.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
KORBAN MENINGGAL - Seorang warga sipil tewas mengenaskan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Provinsi Papua dalam insiden yang terjadi Sabtu dan Minggu, 11-12 November 2022. Kerusuhan itu diduga disusupi orang tak dikenal, yang disebut-sebut berasal dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau biasa disebut KKB Papua. Kini aparat kepolisian sedang mengusut kasus tersebut. 

POS-KUPANG.COM - Oknum anggota KKB Papua diduga menyusup ke tengah Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Provinsi Papua, Sabtu dan Minggu 12-13 November 2024. 

Dalam peristiwa mengerikan tersebut, seorang warga sipil bernama Ikbal, tewas mengenaskan. Ia diduga dibakar hidup-hidup lalu dikuburkan secara tak berperikemanusiaan di pinggir kampung.

Belum diketahui siapa pelaku pembunuhan tersebut. Namun beredar kabar, bahwa pelaku adalah orang tak dikenal yang diduga ada kaitannya dengan KKB Papua.

Dalam insiden tersebut, aparat kepolisian memang berhasil mengevakuasi 6 orang. Namun dari keenam orang itu, satu di antaranya meninggal dunia sedangkan 5 orang lainnya selamat.

Baca juga: KKB Papua - Wanita Intan Jaya Terkena Tembakan, Kini Korban Sedang Dirawat Intensif

Korban meninggal dunia tersebut bernama Ikbal, seorang warga yang berprofesi sebagai penjaga kios.

Ikbal ditemukan dalam kondisi tubuh hangus terbakar. Bahkan dikubur secara tidak layak di pinggir Kampung Ikebo.

"Mayat saudara Ikbal kami temukan di dalam tanah dengan kondisi terkubur secara tak layak," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal melalui keterangan persnya, Minggu 13 November 2022 malam.

Usai dievakuasi, jenazah Ikbal langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Sementara 5 orang lain yang berhasil selamat, Kamal mengungkapkan, saat ini berada di Mapolres Dogiyai.

Kelima orang selamat yang merupakan para pekerja tersebut masing-masing bernama M Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), dan Willy (35).

Korban atas nama M Nasir, Alif Padang, dan Randa selamat dan ditemukan di rumah pastor di Kampung Bukapa, Minggu 13 November 2022, sekira pukul 12.43 WIT.

"Mereka bertiga diamankan masyarakat setelah berhasil melarikan diri dari amukan massa," ungkap Kamal.

Sedangkan dua korban lainnya, yakni Willy dan Lukman juga lolos dari amukan massa. Mereka melarikan diri kemudian bersembunyi di tengah kebun.

Awalnya, Kamal menuturkan, Willy dan Lukman menyelamatkan diri di dalam sebuah gereja bersama dua rekan lainnya.

Baca juga: KKB Papua - Ditemani Istri dan Anak, Korban Serangan KKB Papua Diterbangkan ke Kendari

Lalu, beredar informasi tentang massa akan datang ke gereja, sehingga seorang pendeta akhirnya membawa mereka untuk sembunyi ke tengah kebun.

Sialnya, Willy dan Lukman terpisah dari dua rekannya tersebut, yang membuat keduanya tidak mengetahui lokasi persembunyian.

Kamal menuturkan, setelah kondisi dianggap aman, Willy dan Lukman kemudian pergi menuju ke arah Gunung Ugapua untuk bersembunyi.

Namun, ketika sedang dalam perjalanan, seorang guru menemukan Willy dan Lukman sehingga keduanya diantar ke rumah Simon Petrus Pikey.

Simon Petrus Pikey merupakan anggota DPRD Kabupaten Dogiyai lantas membawa Willy dan Lukman ke Polres untuk dievakuasi.

Meski pun berhasil selamat, tetapi Kamal menyebut, Lukman mengalami luka bacok dan patah tulang.

"Lukman diketahui mengalami kondisi luka bacok dan patah tulang pada tangannya akibat dilukai oleh salah seorang oknum masyarakat dan willy hingga kini masih mengalami trauma," ujarnya.

Kamal menambahkan, setelah berhasil mengevakuasi keenam korban tersebut, aparat Kepolisian masih mencari 5 pekerja yang belum ditemukan.

"Masih terdapat 5 pekerja yang belum ditemukan dan diketahui kondisinya, yakni atas nama Refli, Iwan, Apus, Roni dan Joni," tandasnya.

DIEVAKUASI - Ilustrasi penyerangan KKB Papua dan evakuasi korban yang tewas akibat serangan mendadak kelompok separatis saat korban bersama temannya sedang mengerjakan proyek pembangunan Puskesmas di Kampung Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua, Selasa 8 November 2022.
DIEVAKUASI - Ilustrasi penyerangan KKB Papua dan evakuasi korban yang tewas akibat serangan mendadak kelompok separatis saat korban bersama temannya sedang mengerjakan proyek pembangunan Puskesmas di Kampung Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua, Selasa 8 November 2022. (Tribunnews.com)

Sebab Musebab Kerusuhan Dogiyai

Peristiwa kerusuhan di Kabupaten Dogiyai dan menewaskan Ikbal, hingga saat ini masih menjadi bahan pergunjingan publik.

Pasalnya, kerusuhan yang terjadi pada Sabtu 12 November 2022 hingga Minggu 13 November 2022 dini hari itu demikian mengerikan.

Baca juga: KKB Papua Intan Jaya Sebut Pekerja Puskesmas Beoga yang Tewas Intelijen Indonesia

Dalam kasus tersebut, enam kantor pemerintahan ludesa terbakar, hingga dua polisi terluka dalam peristiwa tersebut.

Ternyata, amukan massa tersebut, dipicu oleh kematian seorang anak yang berusia 5 tahun akibat kecelakaan lalu lintas.

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengemukakan, anak yang mengalami kecelakaan lalu lintas itu, bernama Noldi Goo (5). Bocah itu tewas gegara ditabrak truk.

"Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu 12 November 2022 sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo," kata Faizal di Jayapura, Sabtu.

Peristiwa kebakaran itulah, lanjut dia, memicu kemarahan warga. Saat itu, warga menyerang sopir dan membakar satu unit rumah di arah Kampung Mauwa dan dua unit kendaraan truk.

Aparat sempat mengamankan sopir yang menabrak korban dan membawa sopir itu ke Polres Dogiyai.

Tapi massa yang marah mendatangi Polres Dogiyai dan mendesak polisi segera menyerahkan sopir truk kepada mereka.

Saat itu sekelompok massa merangsek maju ke Polres dan berusaha mengambil paksa sopir namun situasi berhasil dikendalikan,” ujar Faizal Ramadhani.

Tak lama berselang, lanjut dia. massa datang dari arah Kampung Mauwa dan Kamu Selatan lalu memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo.

Namun gelombang massa itu berhasil dihalau dan dipaksa mundur dengan tembakan gas air mata. Saat itu, pasukan gabungan lantas ambil posisi bertahan dan menjaga dalam kota," sambungnya.

Bakar Kantor Pemerintah

Rupanya aksi amuk masa Sabtu 12 November 2022 sore merembet hingga Minggu 13 November 2022 dini hari.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengemukakan massa melempar batu hingga melesakkan anak panah.

"Dini hari tadi massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," ujar dia.

Menurutnya, ada enam bangunan kantor pemerintahan yang hangus terbakar.

Baca juga: KKB Papua Kian Brutal, Serang Pekerja Puskesmas Beoga Puncak, Satu Orang Tewas

"Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup, dan Kantor Dukcapil," kata Kamal.

Dua polisi juga menjadi korban luka akibat aksi amuk massa. Kedua petugas itu terkena panah di bagian kaki saat hendak menghalau massa.

"Ada dua anggota kami yang ikut jadi korban karena terkena panah di kaki," kata dia.

Selain korban dari pihak polisi, ada pula satu sopir truk yang menjadi korban penganiayaan.

"Para korban berada di Polres Dogiai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang masyarakat," ujar dia. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved