Berita TImor Tengah Selatan
Dinas P dan K Kabupaten TTS Gandeng UNICEF Beri Pelatihan Literasi Bagi Guru Sekolah Dasar
Cis Timor telah membangun kerja sama dan juga komitmen untuk meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik SD Terkait literasi
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Guna meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik, Dinas P dan K Kabupaten TTS bekerjasama dengan UNICEF memberikan Pelatihan Guru sekolah dasar tentang literasi kelas awal dan transisi sekolah.
Kegiatan ini berlangsung di SD Negeri Oekamusa, desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, kabupaten TTS.
Untuk diketahui kegiatan pelatihan literasi bagi para tenaga guru Sekolah Dasar ini merupakan gelombang kedua dengan sasaran guru sekolah Dasar di sekitar Kota Soe. Ada 10 SD yang bergabung, dengan jumlah peserta 40 orang. Pelatihan literasi gelombang kedua ini dimulai sejak tanggal 8 - 11 November 2022.
Baca juga: Diduga Hamili Dua Wanita, Oknum Kades di Timor Tengah Selatan Diadukan Warga
Sementara itu, gelombang pertama telah dilaksanakan pada tanggal 2-5 November 2022 bagi guru sekolah dasar di sekitar Batu Putih dan Kapan. Pada masing-masing titik tersebut ada 5 SD yang bergabung dengan masing -masing peserta berjumlah 20 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Dominggus J. O. Banunaek, S.E., M.Si., yang hadir guna menutup kegiatan,11 November 2022 menyampaikan terima kasih kepada UNICEF dan Cis Timor yang telah mendukung program pemerintah daerah Kabupaten TTS melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan guna meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik para guru SD tentang literasi kelas awal dan transisi sekolah.
“Mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS kami menyampaikan terima kasih kepada UNICEF dan Cis Timor yang telah membangun kerja sama dan juga komitmen untuk meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik SD Terkait literasi," ungkapnya.
"Kegiatan Pelatihan literasi kelas awal dan transisi sekolah bagi guru sekolah dasar ini sangat baik untuk menjawabi permasalahan yang sedang kita hadapi dalam dunia pendidikan di TTS," terang Banunaek.
Baca juga: Sasar Penyandang Disabilitas, Bawaslu Timor Tengah Selatan Gelar Sosialisasi
Masalah literasi kata Banunaek, pertama-tama adalah soal kemampuan anak didik dalam membaca dan memahami satu naskah bacaan. Untuk itu dia menyebut perlu diberi lagi semacam penyegaran bagi para guru melalui pelatihan literasi untuk meningkatkan kemampuan literasi yang mantinya dibagikan kepada peserta didik.
"Ada anak yang mau mengikuti ujian akhir, tetapi belum bisa membaca. Itu adalah contoh yang perlu kita benah dalam pengajaran. Ada yang sampai pendidikan menengah belum bisa membaca secara baik. Hal ini yang harus menjadi perhatian kita bersama," imbuhnya.
Dirinya menyebut literasi sebagai hal urgen dan mendasar. Karena itu diharapkan ada pembelajaran literasi yang dapat membantu perkembangan literasi bagi peserta didik.
"Kerja sama dengan banyak pihak akan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas literasi di kabupaten TTS. Kita akan selalu lakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program literasi yang sudah berjalan untuk pengembangan kualitas literasi di daerah ini," paparnya.
Baca juga: DPRD Timor Tengah Selatan Alokasikan Dana Rp 3,4 Miliar Buat 328 Guru P3K
Education Officer UNICEF NTT Robertus Raga Djone mengatakan Pelatihan Literasi Kelas Awal dan Transisi Sekolah kepada guru kelas awal di 20 SD di Kabupaten TTS adalah bentuk dukungan UNICEF kepada program Pemerintah Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten TTS untuk memajukan literasi anak di Kabupaten TTS.
Dari sisi pencapaian hasil belajar, Rapor Pendidikan Publik 2022 Provinsi NTT dari Kemendikbud Ristek menunjukkan kemampuan literasi dan numerasi masih berada di bawah kompetensi minimum.
Pandemik Covid-19 juga mempengaruhi menurunnya kompetensi literasi anak.