Pilpres 2024

Jokowi Sebut Kriteria Capres Cawapres Pilpres 2024, Hal Ini yang Ditekankan

Jokowi menekankan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden harus menguasai persoalan ekonomi makro dan mikro.

Editor: Alfons Nedabang
ANTARA
Presiden Jokow Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Jokowi menyebut kriteria calon presiden dan wakil presiden. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terang-terangan berbicara mengenai Pilpres 2024. Jokowi menekankan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden ( Capres-Cawapres ) harus menguasai persoalan ekonomi makro dan mikro.

"Memerlukan ini...Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau...Tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti...mikronya juga harus ngerti," kata Jokowi dalam wawancara khusus seperti dikutip dari Kompas.id, Sabtu 5 November 2022.

Jokowi menilai, kriteria lain yang sebaiknya dipenuhi oleh Capres-Cawapres mendatang adalah mahir dalam mencerna data serta melakukan eksekusi kebijakan di lapangan.

"Tapi memang harus mampu bekerja lebih detail. Menguasai data dan lapangan, kemudian memutuskan," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, hal itu diperlukan karena persoalan yang akan dihadapi Indonesia dan negara-negara lain ke depan diperkirakan bakal lebih pelik.

"Karena situasinya situasi yang tidak normal," ujar Jokowi.

Baca juga: Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Maju Capres Dinilai Sebagai Langkah Reaktif

Baca juga: Ganjar Diajak Jokowi Naik RI 1 Saat NasDem Deklarasi Anies Baswedan Capres

Dalam acara peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada 21 Oktober 2022 lalu, Presiden Joko Widodo sempat berpesan supaya partai politik tidak keliru dalam menentukan Capres-Cawapres 2024.

"Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan kondisi perekonomian dunia pada 2023 diperkirakan bakal suram karena dampak berbagai persoalan. Hal tersebut, menurut Jokowi, berdasarkan prediksi dan kalkulasi dari lembaga-lembaga internasional.

"Itu yang saya sampaikan itu (kondisi) dunia," ujar Jokowi usai melakukan groundbreaking Wavin Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin 3 Oktober 2022, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Ekonomi dunia tahun depan memang semua lembaga-lembaga internasional menyampaikan dalam posisi yang tidak baik. Dalam posisi yang lebih gelap," katanya melanjutkan.

Baca juga: Anies Baswedan Semringah Jadi Capres Partai NasDem, Terus Tebar Senyum

Oleh karenanya, Jokowi meminta semua pihak harus berhati-hati. Meski perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen, ia meminta pemerintah tetap waspada dengan krisis ekonomi apapun.

"Kita harus waspada meskipun ekonomi kita tumbuh 5,44 persen. Itu adalah sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain tetapi kita tetap harus hati-hati, harus waspada dan selalu bersiap dalam posisi badai apapun. Harus siap," katanya.

Selain itu, kata Jokowi, perang antara Ukraina dan Rusia dinilai menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian dunia dan memicu resesi.

Jokowi mengingatkan kembali soal inflasi yang saat ini ditakutkan banyak negara. Pasalnya, nilai inflasi di sejumlah negara melonjak sangat tinggi.

"Inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10 dan bahkan ada lebih dari 80 persen, ada 5 negara," kata Jokowi.

"Oleh sebab itu, kita harus kompak, harus bersatu dari pusat provinsi kabupaten kota sampai ke bawah. Dan semua kementerian lembaga seperti saat kita kemarin menangani Covid-19, kalau Covid-19 bisa bersama-sama urusan inflasi ini kita harus bersama-sama," papar Jokowi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved