Berita Kota Kupang

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh : Beban Listrik Bundaran Tirosa Tak Mampu Dibiayai Pemkot

pembiayaan atau tidak?, kita semangat ikut-ikut ramai tapi tidak punya kemampuan, akhirnya jadi begini

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BUNDARAN TIROSA - Tampak air mancur berwarna menyala di bundaran Tirosa Kota Kupang. Gambar diabadikan beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Beban biaya listrik di taman atau bundaran Tirosa tidak mampu diakomodir Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang. 

Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, mengakui ketidakmampuan Pemkot saat temu media pada Rabu 27 Oktober 2022 lalu di Hotel Aston Kupang. 

Bundaran itu dilengkapi dengan lampu hias. Air mancur yang sering dibuka pada akhir pekan itu menjadi daya tarik warga Kota. Meski begitu, keindahan air mancur tidak bisa dinikmati tiap saat. 

Baca juga: SMP Katolik Sta Familia Kota Kupang Ciptakan Sekolah yang Unggul dalam Disiplin

Penjabat Wali Kota menuding pembangunan air mancur itu tidak direncanakan dengan baik. Diketahui pembangunan air mancur bundaran Tirosa berlangsung pada masa Wali Kota Jefri Riwu Kore. 

“Kita tidak mampu kita bayar listrik disitu, harusnya kita berbuat apa-apa harus direncanakan, kita punya kemampuan pembiayaan atau tidak?, kita semangat ikut-ikut ramai tapi tidak punya kemampuan, akhirnya jadi begini,” kata George.

Untuk itu, Pemkot berencana melakukan komunikasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar kelistrikan di bundaran Tirosa bisa menyala, menari tiap malam. George menganggap pembangunan ditempat itu seperti tidak dimanfaatkan. 

Disisi lain, meski sudah menjabat dua bulan, ia tidak pernah dilaporkan mengenai masalah itu. Bahkan ia sendiri harus mengecek. Mestinya ada keterbukaan sehingga ada jalan keluar. 

George juga sepakat kalau ditempat itu tidak boleh ada pedagang kuliner. Dia menyebut kawasan itu sangat padat dengan lalulintas kendaraan. 

Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh: Sekolah Minim Tempat Sampah Hingga Kebersihan Toilet 

Keberadaan pedagang kuliner, kata dia, bisa menambah kemacetan. Untuk itu dia juga ikut melarang adanya pedagang yang beraktivitas di tempat tersebut. 

Pedagang-pedagang bisa memanfaatkan taman Kota lainnya. Setidaknya ada delapan taman yang bisa digunakan para pedagang untuk berusaha. 

Perwakilan Dinas PUPR yang saat itu hadir, menyebut biaya operasional untuk bundaran Tirosa sangat mahal. Sehari saja biaya yang harus dikeluarkan lebih dari Rp 1 juta. 

“Satu hari Rp 1 juta lebih pak, untuk biaya listrik, jadi satu bulan sekitar Rp.30-an juta kalau menyala terus,” sebut Yudith Ashari, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kupang

Keputusan untuk tidak menyalakan kelistrikan dan hanya berfungsi maksimal di akhir pekan, telah ada kesepakatan bersama Bank NTT sebagai pihak pendaan pembangunan bundaran itu.

Baca juga: Kadinkes Kota Kupang Bantah Intimidasi Nakes yang Berdemo 

“Kedepannya juga akan dikomunikasikan dengan PLN untuk pembiayaan ini,” tambah dia.  (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved