Berita Lembata

Dua Orang Difabel di Lembata Disetubuhi Hingga Hamil

diduga disetubuhi berulang kali oleh orang dekatnya sendiri. Dugaan yang sama terjadi pada korban difabel di Kecamatan Buyasuri. 

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
AKTIVIS - Benedikta da Silva (kanan), aktivis kemanusiaan dari Flores Timur sedang berdiskusi dengan Direktur LSM Permata Maria Loka di Rumah Permata, Waikomo, Kota Lewoleba, Sabtu, 5 November 2022.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Permata saat ini sedang mendampingi dua orang difabel yang disetubuhi hingga hamil. Korban berasal dari Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata. 

Direktur LSM Permata Maria Loka, pertama kali mendapat informasi dua masalah difabel ini dari laporan masyarakat pada bulan September 2022. Dia pun langsung terjun ke lokasi untuk bertemu korban, membuat laporan polisi dan visum. 

Korban difabel di Kecamatan Ile Ape diduga disetubuhi berulang kali oleh orang dekatnya sendiri. Dugaan yang sama terjadi pada korban difabel di Kecamatan Buyasuri. 

Baca juga: Gerai Maritim Rumah Kita PT Pelni Tekan Lonjakan Harga Sembako di Pasaran Lembata

"Korban difabel di Ile Ape sekarang tinggal dengan keluarga di kampung. Sedangkan, korban difabel di Kecamatan Buyasuri saat ini didampingi di Rumah Permata, Kota Lewoleba," kata Maria Loka saat ditemui di Waikomo, Kota Lewoleba, Sabtu, 5 November 2022.

Menurut Maria, kedua korban sudah hamil besar, usia kehamilannya sekitar tujuh bulan.

LSM Permata kini mendampingi kedua korban tersebut dan memperjuangkan hak-hak mereka di hadapan negara.

"Kita masih percaya penegak hukum," tandas Maria Loka. 

Mirisnya, saat ditemui di kampung, kedua korban tidak punya identitas diri. Nah, dia menyoroti peran pemerintah desa yang tidak bisa memperhatikan penyandang disabilitas di desa, bahkan hanya untuk mengurus identitas warganya yang difabel. 

Baca juga: Anggota DPR RI Ahmad Yohan dan Bank Indonesia Perkuat Semangat Wirausaha Masyarakat Lembata

Benedikta da Silva, aktivis kemanusiaan yang mengunjungi korban di Rumah Pertama Lewoleba, menjelaskan, kedua korban difabel tersebut memang tidak diperhatikan keluarga hingga akhirnya disetubuhi hingga hamil. 

Kedua korban difabel juga berasal dari keluarga yang tidak dipersiapkan dengan baik. Dua orang korban difabel yang disetubuhi itu juga punya orang tua yang sudah bercerai (broken home). (*)

Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved