Berita Manggarai Barat

Resmi Dilantik, BPD AEKI NTT Siap Memajukan Perkopian di NTT

Organisasi yang dibentuk tahun 1994 itu akhirnya secara resmi berdiri di NTT guna mendukung industri Kopi yang lebih optimal

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Foto bersama Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Ketua BPP AEKI Irfan Anwar, dan seluruh badan pengurus AEKI NTT yang baru dilantik. Jumat 4 November 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia atau AEKI resmi dibentuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kehadiran AEKI di NTT ditandai dengan pelantikan dan penyerahan Petaka oleh Ketua Badan Pengurus Pusat AEKI Irfan Anwar kepada Ketua Badan Pengurus Daerah AEKI NTT Handrianus Yovin Karwayu, di Labuan Bajo. Jumat 4 November 2022.

Kehadiran AEKI di NTT tentunya menjadi angin segar bagi para petani kopi di NTT. Organisasi yang dibentuk tahun 1994 itu akhirnya secara resmi berdiri di NTT guna mendukung industri Kopi yang lebih optimal, berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Ketua BPD AEKI NTT Handrianus Karwayu mengatakan, kehadiran AEKI di NTT menjadi langkah awal untuk bersama memajukan industri kopi di NTT, dari hulu sampai ke hilir.

"Mulai dari petani, hingga kualitas kopi yang dihasilkan. Kami juga ingin mendorong anak muda untuk berkontribusi, misalnya menjadi petani milenial dan juga barista," kata dia.

Ia berharap, kehadiran AEKI NTT mampu memberikan pendampingan, pelatihan serta mengakomodir hasil kopi petani di NTT sehingga turut berdampak pada kesejahteraan para petani kopi di NTT.

"Ekosistemnya itu ekosistem kopi, kalau dulu AEKI sebatas trading, export dan import sekarang AEKI masuk juga dalam industri, yang termasuk industri kopi adalah mulai dari kebun, petani, prosesnya, pasca panen, roasting, retail, hinggah ke konsumen," ujarnya.

Ketua BPP AEKI Irfan Anwar mengatakan, Provinsi NTT memiliki potensi Kopi yang sangat besar. Dengan kehadiran AEKI ia berharap dapat mengoptimalkan potensi yang ada dan menjadi raja di tanah sendiri.

"Saya optimis karena dalam kepengurusan AEKI NTT banyak stakeholder yang terlibat di dalam, mulai dari pengusaha, pemerintah, hingga kaum milenial," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Irfan Anwar meminta agar segala kepengurusan yang berkaitan dengan proses eksportir dapat dibuat sendiri di NTT.

Mulai dari permohonan Surat Keterangan Asal atau SKA dan International Coffee Organization atau ICO, yang merupakan dokumen penyerta ekspor kopi untuk semua negara tujuan ekspor, yang menyatakan bahwa produk kopi berasal dari suatu negara tertentu.

"Supaya kalau bisa secepatnya kita menjadi eksportir sendiri jangan melalui Surabaya lagi," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi yang hadir dalam kesempatan itu menyatakan, Pemerintah Provinsi mendukung penuh kehadiran AEKI di NTT, pihaknya juga siap bekerja sama demi meningkatkan kemajuan industri kopi di Provinsi NTT.

Wagub Josef Nae Soi mengaku, badai Seroja yang melanda NTT pada tahun 2021 telah menghancurkan banyak ladang kopi milik para petani. Karena itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk membantu para petani kopi yang terdampak badai Seroja.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved