Opini

Opini : Tangis dan Air Mata Besipae

Suara anak-anak dan Ibu-ibu di kampung Besipae, kabupate Timor Tengah Selatan (TTS) menangis histeris meratapi nasib mereka yang tak menentu.

Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
Foto Ilustrasi - Warga Besipae memilih bertahan di dalam tenda darurat ketimbang menempati rumah relokasi yang dibangun Pemprov NTT. Opini : Tangis dan Air Mata Besipae. 

Tangis dan air mata anak-anak di kampung Besipae, TTS masih saja berjatuhan. Tubuh mungil mereka menahan dingin dibawah hujan dan hanya bertapakan ranting pohon dan langit. Kampung kecil yang selama ini gaungnya tidak menggema kini pantulan gaungnya mendunia.

Besiapae sekali-kali bukanlah yang terkecil. Dari yang kecil dan tak terhitungkan itu kini gaung suara kemanusiaan memecah ruang-ruang publik untuk menghapus air mata anak negeri dengan saputangan kasih. Masihkah ada waktu di hidupmu untuk menjadi berkat sejuk bagi yang lain dan masihkah ada hatimu untuk saling mencinta?

Para peduli hak dan martabat kemanusiaan mari gaungkan suara kenabian dan tantang aksi minus kemanusiaan yang sedang berkeliaran di negeri ini. Ulurkanlah tangan dan tolonglah mereka. Rangkul dan hapuslah air mata mereka. Baluti luka-luka mereka dengan perban kasih yang mengalir tanpa minta pulang. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved