Pilpres 2024

Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Tempati Posisi Teratas Tokoh Favorit Capres-Cawapres

Pengamat Politik Undip Teguh Yuwono menyebut generasi milenial dan Generasi Z akrab dengan dunia digital, kedua tokoh tersebut eksis di medsos.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/GANJAR PRANOWO
GANJAR PRANOWO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela acara panen singkong milik petani. Ganjar bersama Ridwan Kamil menempati posisi teratas sebagai tokoh favorit pasangan capres-cawapres. Namun, hingga kini PDIP belum memiliki sikap soal capres-cawapres, termasuk soal Ganjar Pranowo. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menempati posisi teratas tokoh favorit untuk menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024.

Pengamat Politik Undip Teguh Yuwono menyebut generasi milenial dan Generasi Z akrab dengan dunia digital, sementara kedua tokoh tersebut terbilang eksis di berbagai platform media sosial.

"Nah pemilih pemula kan identik dengan gen z dan milenial, generasi yang penuh dengan medsos, cepat. Karena Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil sangat eksis di kalangan ini, dengan aktivitas beliau di semua medsos, tentu ini berimplikasi," kata Teguh Yuwono kepada Kompas.com, Jumat 4 November 2022.

 

Bahkan bagi Teguh, ini bukan hal yang mengagetkan ketika Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil mendapat apresiasi dari kalangan gen z.

Pasalnya dulu di pilkada Jawa Tengah dan juga Jawa Barat, baik Ganjar maupun Ridwan Kamil, kan juga mendapat dukungan yang besar dari pemilih pemula.

Lebih lanjut, cara kedua tokoh itu menggunakan medsos juga dinilai lebih akrab dan dekat dengan para netizen, lantaran diduga akun medsos dipegang sendiri dan seringkali merespons kolom komentar.

"Lain dengan calon lain yang mungkin enggak pernah kontak langsung, calon lain mungkin pakai medsos, tapi dioperasionalkan oleh stafnya atau anak buahnya. Kalau khusus Ridwan Kamil dan Ganjar kan mereka langsung pegang sendiri HP-nya, jadi mereka bisa menanggapi langsung," terangnya.

Baca juga: Pilpres 2024, Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil Dijodohkan, Begini Respon Kang Emil

Komunikasi yang terjalin melalui platform digital itu cukup membangun kedekatan dengan Generasi Z. Sehingga mampu mempengaruhi pilihan mereka soal pemimpin di masa mendatang.

"Jadi saya kira gen z itu lebih merasa bisa berkomunikasi langsung dengan para pemimpinnya, sehingga wajar kalau mereka memilih pemimpin itu," jelasnya.

Meski favorit dalam survei, hingga kini Ganjar Pranowo belum mendapat restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, hal itu merupakan salah satu alasan PDIP untuk bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.

Menurutnya, Megawati masih perlu banyak pertimbangan untuk memberikan tiket calon presiden (capres) kepada Ganjar dan mencari kemungkinan lain menghadapi Pilpres mendatang.

“Megawati tentu berpikir ulang, jika belum memegang kekuasaan ia (Ganjar) sudah offside berkali-kali, maka saat kekuasaan ia pegang, ia bisa berlari meninggalkan mekanisme kontrol yang dijalankan di internal partai,” sebut Umam kepada Kompas.com, Jumat 4 November 2022.

Apalagi, lanjut dia, PDIP merupakan partai politik (parpol) yang tak mau bergantung pada hasil survei elektabilitas figur capres. Tingginya elektabilitas Ganjar tak lantas membuatnya otomatis dipilih mewakili partai berlambang banteng itu untuk memperebutkan kursi RI-1.

“Jika dalam musim Pilpres ada yang ‘kegantengan’ datang dengan membawa elektabilitas, tapi tidak memiliki kontribusi riil kepada partai, maka wajar jika resistensi di internal partainya cukup tinggi,” ungkap dia.

Di sisi lain kemungkinan PDIP bekerja sama dengan koalisi Gerindra-PKB juga dilatarbelakangi belum tuntasnya janji Megawati kepada Prabowo dalam perjanjian Batu Tulis pada 2009 lalu.

Salah satu poin perjanjian adalah Megawati bakal mendukung Prabowo sebagai capres di Pemilu 2014.

Namun kala itu, PDIP justru mengusung Joko Widodo dan mendukungnya berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Baca juga: Anies Baswedan Pasang Tiga Kriteria Bagi Sosok Calon Wakil Presiden yang Mendampinginya

Umam menyampaikan sangat mungkin Pilpres 2024 menjadi momentum tepat untuk Megawati menepati janji pada Prabowo.

“Besar kemungkinan PDIP akan memveto Gerindra untuk mengunci posisi calon wakil presiden. Maka wacana tentang komposisi Prabowo-Puan kembali relevan dan layak diperhitungkan,” tandasnya.

Adapun wacana bergabungnya dua parpol baru dalam koalisi Gerindra-PKB diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Ia mengaku komunikasi bersama dua parpol calon mitra koalisi telah dilakukan. Namun saat ini progresnya masih dalam tahap negosiasi, Muzani pun enggan membocorkan nama dua parpol tersebut.

"Insya Allah sudah mulai ada pembicaraan. Warna-warna sudah mulai kelihatan, tapi warna-warna itu gelap lagi, kadang-kadang terang lagi, kira-kira seperti itu," tutur Muzani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Rabu 2 November 2022.

Elektabilitas PDIP tertinggi

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan, PDI Perjuangan merupakan partai politik dengan elektabilitas tinggi di kalangan generasi Z atau pemilih berusia 17-25 tahun.

Berdasarkan survei tersebut, di kalangan generasi Z, PDIP memiliki elektabilitas 19 persen, disusul oleh Partai Demokrat (18,4 persen), dan Partai Gerindra (13,9 persen).

Sementara itu, Partai Perindo yang tidak lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2019 memiliki elektabilitas 8 persen di kalangan generasi Z dan duduk di posisi keempat.

Elektabilitas Perindo di kalangan generasi Z dinilai menambal belum meratanya pemilih partai, terutama dari responden generasi X dan generasi Y. Sebab, secara umum, hanya 4,5 persen akan memilih Partai Perindo jika pemilu dilaksanakan saat survei digelar.

"Perindo punya peluang kesuksesan jika dapat meramu program kerja yang sesuai dengan keresahan yang dihadapi kalangan muda dan pemilih mula," tulis peneliti Litbang Kompas Artia Nugraheni, dikutip dari Kompas.id, Rabu 2 November 2022.

Baca juga: Survei Cawapres 2024, Ridwan Kamil Tertinggi, AHY Urutan Kelima, Siapa yang Dipilih Anies Baswedan?

Posisi Perindo diikuti oleh Partai Keadilan Sejahtera (5,6 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (4,5 persen), Partai Nasdem (4,5 persen), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (3,3 persen).

Sementara itu, partai-partai lainnya memiliki elektabilitas di bawah 2 persen di kalangan generasi Z, sedangkan ada 13,2 responden yang menjawab tidak tahu, tidak ada, atau lainnya saat ditanya soal partai politik pilihan mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved